Lalu bisa juga karena kurang tidur, iritasi mata seperti iritasi pada konjungtiva (lapisan dalam kelopak mata), stres atau ketegangan pikiran, asupan gizi yang tidak seimbang, tinggi konsumsi kafein dan alkohol, kebiasaan merokok, serta efek konsumsi obat tertentu, seperti golongan obat antiepileptika dan antipsikotik yang diketahui dapat memengaruhi saraf dan otot sehingga bisa pula menyebabkan otot menegang dan tremor.
Tanya: Benarkah mata kedutan bisa jadi gejala penyakit saraf yang bahaya?
Baca Juga: Wajib Tahu, Madu Punya Banyak Khasiat Salah Satunya Jaga Kesehatan Mata
Kasusnya masih sangat jarang terjadi, namun tak dimungkiri jika mata kedutan dapat menjadi peringatan awal dari gangguan gerakan kronis.
Khususnya jika kedutan pada mata juga disertai dengan kedutan wajah lainnya atau gerakan yang tidak terkendali.
Misalnya tanda dari blepharospasm, suatu kontraksi di otot-otot kelopak mata yang abnormal.
Kedutan bisa terjadi selama berjam-jam, sering, dan cukup kuat hingga kesulitan membuka mata.
Para ahli kesehatan mengatakan kondisi medis ini terjadi karena adanya gangguan pada ganglia basal otak.
Satu bagian otak yang mengatur fungsi motorik dan menghambat gerakan yang tidak menentu.
Selain itu, mata kedutan dapat pula disebabkan oleh gangguan otak atau saraf yang lebih serius seperti Bell’s palsy.
Tanya: Bagaimana cara mengatasi sendiri mata kedutan?
Umumnya kedutan pada mata akan hilang dengan sendirinya dalam waktu singkat.
Namun jika dirasa mengganggu, kita bisa memejamkan mata dan mengistirahatkannya sejenak.
Kalau perlu kompres kelopak mata dengan air hangat beberapa saat sampai mata rileks.
Di sisi lain, cobalah mengurangi pemicu kedutan misalnya dengan memperbaiki pola makan dan tidur yang cukup.
Namun jika mata kedutan disebabkan oleh obat atau penyakit, tentu dibutuhkan konsultasi dengan dokter untuk penanganan yang komprehensif.