Ilustrasi ibu ajarkan anak untuk berbagi
Ilustrasi ibu ajarkan anak untuk berbagi ( shuttestock via lifestyle.kompas.com )

Sebelum Ajarkan Anak Berbagi, Ini Fase Penting yang Tak Boleh Dilewati

3 Juni 2023 14:40 WIB

SonoraBangka.id - Memang, mengajarkan anak untuk berbagi sangatlah penting, terlebih dengan teman-teman sebayanya atau saudara jika ada.

Akan tetapi, mengajarkan anak berbagi bisa jadi pekerjaan rumah yang tidak mudah untuk orang tua.

Pasalnya anak tidak langsung bersedia berbagi dengan meminjamkan barang miliknya kepada orang lain.

Hal ini terkadang membuat orang lain memandang anak tidak mau berbagi, hingga menyebutnya pelit.

Padahal, praktisi pendidikan sekaligus penulis buku anak, Asmadeyna menyebut bahwa fase "belum mau berbagi" ini bisa saja dilalui semua anak.

Hal tersebut disampaikan Asmadeyna dalam sebuah unggahan di Instagram beberapa waktu lalu.

Fase Mengembangkan Aspek Kognisi Sosial

Asmadeyna menjelaskan, ada fase yang tidak boleh terlewat jika ingin mengajarkan anak berbagi.

Yaitu fase ketika mereka mengembangkan aspek kognisi sosial yang disebut dengan kepemilikan.

"Anak perlu tahu bahwa 'ini punyaku', sebelum mereka tahu 'itu punyamu' atau 'itu punya mereka'," ucap Asmadeyna.

Asmadeyna menambahkan, fase egosentris di mana anak hanya memikirkan tentang dirinya sendiri ini sangat normal.

Sementara untuk bisa berbagi, biasanya terjadi setelah fase kepemilikan tersebut.

"Sebelum anak memahami konsep kepemilikan, anak belum benar-benar mengerti konsep berbagi, sehingga fase ini tidak boleh dilompati," imbuh Asma.

Kapan Fase Ini Terjadi?

Lebih lanjut, penulis buku anak dan pakar parenting ini menyampaikan kalau umumnya fase egosentris terjadi ketika anak berusia 0-6 tahun. 

Untuk itu, anak bisa diajarkan konsep kepemilikan dan berbagi pada rentang waktu tersebut.

Akan tetapi, konsep berbagi biasanya sudah bisa dikenalkan ke anak ketika berusia 3 tahun.

Hanya saja, dengan catatan anak harus sudah memahami konsep kepemilikan terlebih dulu.

"Jadi sebelum usia 3 tahun, anak sudah mulai dikenalkan pada kepemilikan," tutur Asmadeyna.

"Misalnya mengenalkan konsep kepemilikan seperti tubuhku, diriku, makananku, mainanku, dan sebagainya," tambahnya.

Jadi apabila ada anak berusia antara 0-6 tahun belum mau berbagi dengan temannya, jangan dulu menyebutnya pelit.

Barangkali, ia masih belajar tentang konsep kepemilikan, yang setiap anak tentu punya fase atau perkembangan berbeda.

Demikian tadi fase yang tidak boleh dilewati sebelum mengajarkan anak berbagi.

Setelah melewati fase tersebut dan ingin mengajarkan berbagi, kamu dapat membiasakan dari hal kecil.

Semisal saat ada anggota keluarga atau anak-anak lain berkunjung ke rumah, kamu bisa mengajak anak menyiapkan suguhan dengan mengatakan:

"Yuk, kita potong-potong puding di kulkas dan kita bagikan ke para tamu."

Jadi sekarang sudah paham kan? Semoga informasi di atas bisa bermanfaat, ya.

Artikel ini telah terbit di https://www.parapuan.co/read/533802424/fase-penting-yang-tak-boleh-dilewati-sebelum-mengajarkan-anak-berbagi?page=all

SumberParapuan.co
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm