SonoraBangka.id - Sejumlah orang makan timun dengan mengupas terlebih dahulu kulitnya. Sebagian orang lainnya menyukai makan timun dengan kulitnya. Mengutip Healthline, sebaiknya timun tidak perlu dikupas sebelum dimakan untuk memaksimalkan kandungan nutrisinya. Mengupas timun dapat mengurangi jumlah serat serta sejumlah vitamin dan mineral tertentu. Sementara itu menurut WebMD, kamu dapat makan timun sekalian kulitnya karena dapat menambah kandungan serat dan vitamin A.
Kandungan nutrisi dan manfaat makan timun
Timun mengandung sejumlah nutrisi yang baik bagi tubuh. Data dari Healthline menyebutkan bahwa sebanyak 300 gram timun berkulit mengandung sekitar 62 persen vitamin K, dua gram serat, dan 45 gram kalori. Besaran kalori timun tersebut termasuk rendah. Tidak heran jika timun kerap ditambahkan ke dalam menu diet. Selain itu, masih banyak kandungan nutrisi timun seperti vitamin C, magnesium, potasium, dan mangan. Nutrisi tersebut membuat timun memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Kandungan vitamin K misalnya; bermanfaat untuk pembentukan dan menjaga kesehatan tulang, membantu pembekukan darah, dan menjaga kesehatan jantung.
Timun memiliki kandungan air yang tinggi sekitar 96 persen sehingga dapat meningkatkan hidrasi dan membantu memenuhi kebutuhan cairan harian. Timun mengandung serat yang dapat membantu mengatur pergerakan usus. Terutama adanya kandungan pektin yaitu jenis serat larut yang ditemukan dalam mentimun, dapat membantu meningkatkan frekuensi buang air besar. Manfaat timun lainnya yaitu mencegah akumulasi radikal bebas berbahaya dan dapat mengurangi risiko penyakit kronis karena mengandung antioksidan termasuk flavonoid dan tanin.
Risiko makan timun berkulit
Walau disebutkan bahwa kulit timun memaksimalkan kandungan nutrisi buah ini tetapi terdapat risiko menyantap timun berkulit. Berdasarkan WebMD, salah satu kekhawatiran makan kulit timun adalah kandungan pestisida di dalamnya. Tidak sedikit produsen atau petani timun yang menyemprotkan pestisida. Selain itu, timun dilapisi lilin alami pada bagian luar kulitnya. Dikhawatirkan ada produsen yang menambahkan lilin sintetis sebelum dikirim ke toko bahan makanan atau pasar. Hal tersebut dilakukan agar timun lebih tahan lama saat disimpan di rak makanan. Namun, lilin sintetis tersebut mengandung kuman. Pestisida maupun lilin pada permukaan kulit timun bisa hilang asalkan buah ini dicuci dengan benar. Pastikan mencuci timun dengan air mengalir dan gosok sedikit menggunakan tangan. Kamu juga dapat menggunakan sabun khusus untuk buah dan sayur demi memaksimalkan proteksi diri dari kuman atau pestisida yang mungkin ada pada timun.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apakah Makan Timun Harus Dikupas?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/food/read/2023/06/05/170500875/apakah-makan-timun-harus-dikupas-.