Regulasi ini sendiri disusun setelah pemerintah menerima keluhan dari industri media Kanada. Mereka meminta pemerintah membuat aturan yang lebih ketat bagi perusahaan teknologi agar mereka tidak tersingkir dari pasar iklan online.
Sebelum memblokir berita di Facebook dan Instagram sepenuhnya, Meta menguji penghapusan berita pada awal bulan ini.
Uji coba itu konon berdampak ke 1-5 persen pengguna Meta di kanada, di mana mereka tidak bisa membaca dan membagikan berita di platform Meta.
Seperti Meta, Google juga menguji coba praktik pemblokiran artikel berita outlet Kanada dari platformnya sejak Februari lalu. Raksasa teknologi ini saat itu berkata akan menghapus tautan dari artikel outlet berita Kanada dari platformnya.
Pemblokiran konten berita di Facebook sendiri sebenarnya sudah pernah dilakukan Meta dua tahun lalu di Australia. Alasannya sama, yaitu karena pemerintah Australia meminta Meta dkk membayar konten berita yang didistribusikan melalui platformnya.
Namun saat itu pemblokirannya menyeret banyak pihak, bukan hanya outlet berita, melainkan badan pemerintah, komunitas hingga organisasi.
Berkaca dari kekeliruan itu, Meta berkata bahwa pemblokiran berita di Kanada akan berbeda dengan di Australia, guna meminimalisasi kesalahan yang sama.
"Beberapa hal yang keliru dicakup di Australia, kami bekerja keras memastikan tidak melakukannya kali ini (di Kanada)," kata Rachel Curran, kepala kebijakan publik Meta Kanada.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Meta Resmi Blokir Konten Berita di Facebook dan Instagram Kanada", Klik untuk baca: https://tekno.kompas.com/read/2023/06/23/09030077/meta-resmi-blokir-konten-berita-di-facebook-dan-instagram-kanada?page=all#page2.