SONORABANGKA.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kep. Bangka Belitung (Babel) melalui Disperindag Babel menggelar rapat koordinasi pengembangan hilirisasi industri timah batangan di Ruang Pasir Padi kantor Gubernur Babel, pada Kamis (15/6/2023) siang.
Pengembangan hilirisasi timah ini diharapkan sejumlah anggota DPRD Babel segera terealisasi, tidak hanya rapat-rapat dan seremoni yang sering kali dilakukan pemerintah.
"Jangan hanya rapat-rapat terus dan seremoni tetapi hasilnya tidak ada, kita perlu action, perlunya realisasi terkait hilirisasi industri timah ini," ujar Wakil Ketua Komisi III, DPRD Babel, Azwari Helmi, Kamis (15/6/2023).
Politikus PPP ini, menambahkan persoalan hilirisasi ini sudah sering kali disampaikan pemerintah, terutama Provinsi Bangka Belitung. Namun, belum ada realisasi yang tercapai hingga saat ini.
"Belum ada industri atau hilirisasi timah yang berjalan. Kalau ada, siapkanlah teknologi mumpuni, investor yang sudah mumpuni bisa membuat dan melaksanakan hilirisasi ini," ujarnya.
Ia menganggap, pemerintah sudah sering memberikan teori dan sosialisasi berkaitan dengan hilirisasi timah. Sehingga yang diperlukan selanjutnya ialah action atau tindakan nyata.
"Jangan selalu berencana, rapat-rapat dan acara seremonial menghabiskan uang. Sudah cukuplah soal teori. Yang dibutuhkan saat ini pengambil kebijakan, untuk mewujudkan itu. Tunjukan di mana tempat industri hilirisasi, perizinannya dipermudah, siapa investornya," tegas Helmi.
Sementara, Plh Sekda Pemprov Babel, Sunardi, mengatakan, yang menjadi penghambat belum terealisasinya industri hilirisasi timah karena faktor perizinan.
Menurut Sunardi, tidak cukup satu kementerian yang mengurusi persoalan hilirisasi timah, tetapi ada banyak dari ESDM, Industri perdagangan, keuangan dan kementerian terkait lainnya.
Ia mengatakan, Babel sudah siap untuk melakukan hilirisasi timah, terutama menghasilkan produk turunan dari timah, selain dari balok timah batangan yang telah dihasilkan selama ini.
"Tinggal mengkaji regulasi jangan sampai ada hambatan dalam perizinanya. Karena di Babel sudah ada pemurnian pasir timah, dan sumber daya alam timah ada di sini. Jadi siap untuk menghasilkan produk turunan dari timah itu," pungkasnya.