Ada berbagai contoh pengalaman spotlight effect, salah satunya saat individu merasa orang memperhatikan resletingnya terbuka.
Misalnya, kamu baru saja membeli celana jins baru dan resletingnya beberapa kali terbuka ketika pertama kali memakainya.
Lalu suatu ketika kamu mengenakan celana tersebut dalam sebuah acara, dan sempat membetulkan resleting celana agar tidak terbuka lagi tanpa sengaja.
Alhasil, sepanjang acara di mana kamu bertemu dan bercakap-cakap dengan orang lain, kamu beberapa kali mengecek resleting.
Karena itulah kamu merasa diperhatikan orang-orang karena hal tersebut.
Namun, percayalah jika resletingmu benar terbuka, akan ada yang mengatakannya padamu.
Salah seorang dari mereka tentulah tidak akan membiarkanmu malu karena resleting yang terbuka.
Lantas, apa sebenarnya yang membuat spotlight effect terjadi? Apakah ini terjadi pada semua orang?
Mengapa Spotlight Effect Terjadi?
Selain soal contoh kasus resleting di atas, spotlight effect bisa dialami seseorang karena merasa bangga pada dirinya.