Dokter Tiwi mengatakan bahwa kebiasaan membaca pada anak bisa dimulai sejak ia berusia dua bulan, dengan cara mengenalkannya dulu pada gambar warna hitam putih.
Kemudian pada usia tiga bulan, Kawan Puan bisa mengenalkannya pada gambar-gambar.
Sambil mengenalkan, Kawan Puan bisa mengajak anak berbicara dan komunikasi, apalagi kalau dia sudah mulai bisa berceloteh.
"Begitu bayi bisa diajak bicara, bisa dikenalkan dengan gambar-gambar sederhana," ucapnya.
Saat anak sudah mulai bisa diajarkan mengenal huruf, Kawan Puan pun bisa mulai mengenalkan huruf dari bentuk dan bunyinya.
Setelahnya, kamu bisa mengajak anak membaca buku, misalnya dengan membacakan dongeng sebelum tidur.
Pentingnya Peran Orang Tua
dr. Tiwi mengungkapkan peran penting orang tua yang ingin anaknya gemar membaca.
Menurut dr. Tiwi, orang tua adalah sosok panutan yang pertama kali akan dilihat dan dicontoh oleh anak.
Jika Kawan Puan ingin anak gemar membaca, maka kamu sebagai orang tua perlu memberikannya contoh.
Alih-alih sekadar menyuruh anak membaca, ikutlah membaca buku tersebut bersama dengan anak.
"Siapa saja orang tua yang punya bayi, harus mulai suka baca karena dia tokoh penting dalam kehidupan anak, contoh pertama yang dilihat anak," ungkap dr. Tiwi.
Kalau Kawan Puan saat ini kurang suka baca buku, namun demi perkembangan buah hati, kamu dan pasangan bisa memulai menyukai kesukaan membaca tersebut.
Awalnya akan terasa sulit dan berat, namun lama-kelamaan Kawan Puan dan pasangan pasti akan terbiasa sehingga mudah melakukannya.
"Membaca buku itu sebetulnya harus terus didorong karena era gadget, buku jadi nomor dua. Orang tua juga bukan baca buku, tapi baca dari handphone. Sebetulnya itu tidak baik untuk anak," ungkap dr. Tiwi.
"Bukan nggak bisa, tapi belum bisa," ujar dr. Tiwi menyemangati para orang tua yang ingin menanamkan kegemaran membaca pada anak dengan menjadi contoh.
Artikel ini telah terbit di https://www.parapuan.co/read/533842971/ini-usia-yang-tepat-untuk-menanamkan-kegemaran-membaca-pada-anak?page=all