Tidak Boleh Pakai Madu, Berikut 3 Tips Membuat MPASI Dari Dokter Anak

SonoraBangka.id - Orang tua dapat mulai memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) saat anak menginjak usia enam bulan. Pemberian MPASI tidak sembarangan. dr. Miza Afrizal, SpA, dokter spesialis anak, menyampaikan bahwa MPASI boleh dibuat dengan bumbu perasa, tetapi ada batasannya. Bahan makanan untuk MPASI pun harus dipilih dengan cermat agar gizi anak bisa terpenuhi dengan baik. Simak tiga cara membuat MPASI yang disarankan oleh dr. Miza oleh dalam talk show Royco Kaldu Spesial Hijau pada Jumat (21/7/2023) berikut ini.

Menurut dr. Miza, MPASI boleh ditambahkan garam, tetapi harus mengikuti standar takaran yang ditentukan. "Alasannya adalah indera pengecap manusia sudah bekerja semenjak bayi dalam kandungan trisemester akhir," ujar dr. Miza. Setelah lahir, bayi bisa merasakan asi yang mengandung glutamat dan terasa gurih, tergantung konsumsi sang ibu. Hal itu menjadi alasan bahwa MPASI boleh ditambahkan garam agar anak bisa terus mengenali rasa makanan, bukan mengonsumsi makanan hambar. "Jadi, tidak aneh kalau banyak bayi yang langsung menolak MPASI hambar, walaupun tidak menutup kemungkinan ada bayi yang lebih suka hambar," jelasnya.

Anak-anak perlu mengenali beragam rasa melalui MPASI. Salah satunya dengan cara mengganti bahan makanan untuk MPASI. "Bahan makanannya diganti-ganti. Bisa pakai udang, pakai daging," kata dr. Miza. Penggantian bahan makanan bisa mencegah bosan yang mungkin dirasakan anak ketika menyantap sajian serupa dalam waktu lama. Cara lainnya, kamu bisa membuat makanan berbeda dari satu bahan makanan untuk dua hingga tiga hari ke depan.

Madu termasuk bahan makanan yang tidak boleh digunakan dalam MPASI. "Kalau anak di bawah usia satu tahun tidak boleh makan madu karena mengandung bakteri yang bisa menginfeksi persarafan," kata dr. Miza. Lebih lanjut, menurut dr. Miza, bahan makanan lainnya aman diolah menjadi MPASI dan dikonsumsi oleh anak.