Bagikan :
2. Kedua, galilah bakat apa yang kamu miliki karena minat perlu didukung dengan bakat.
Salah satu caranya menurut Afia ialah dengan melihat rekam jejak nilai akademik selama bersekolah.
Selain itu, bidang-bidang ilmu yang kamu pahami saat masih sekolah juga bisa mengindikasikan minat dan bakat yang kamu punya. Kenalilah!
3. Ketiga, cari informasi mengenai program studi dan bidang kerja berdasarkan pemetaan minat dan bakat yang sudah kamu lakukan di atas.
Jika ada lebih dari satu, catat informasi program studi dan bidang pekerjaan tersebut sesuai yang paling kamu minati hingga yang kurang kamu minati.
4. Keempat, simpulkan urutan prioritas program studi atau jurusan kuliah pilihan tersebut berdasarkan minat, bakat, dan pengetahuan yang sudah kamu ketahui.
Kesimpulan tersebut nantinya dapat mempermudah kamu mengetahui jurusan kuliah seperti apa yang paling sesuai dengan dirimu.
5. Terakhir, konsultasikan dengan orang tua karena kamu juga butuh dukungan dan motivasi dari mereka.
Afia menuturkan, mengomunikasikan soal pilihan jurusan kuliah yang akan kamu ambil perlu dilakukan jauh-jauh hari.
Kamu bisa mendiskusikan tentang persiapan ikut seleksi, biayanya, proses seleksi, dan sebagainya.
Memilih Jurusan Kuliah Sesuai Minat atau Prospek Kerja?
Terkait hal ini, calon mahasiswa banyak yang merasakan dilema karena khawatir pula akan masa depannya.
Akan tetapi menurut Afia, ada baiknya kamu tidak memilih jurusan kuliah hanya berdasarkan prospek kerjanya.
Pasalnya, bidang pekerjaan yang kini prospeknya baik belum tentu masih akan sama dengan ketika kamu lulus nantinya.
Untuk itu, pertimbangkan pula apa yang menjadi minatmu karena menyukai pekerjaan saat kamu sudah terjun ke dunia kerja juga penting.
Afia menambahkan, minat dan bakat juga akan memicu karier kita untuk berkembang bagaimana pun prospek kerja di masa depan.
Nah, jadi minat dan prospek kerja perlu punya porsi yang seimbang ketika memilih jurusan kuliah ya, Kawan Puan.
Semoga informasi di atas bermanfaat!
