Melalui Jogmec, Jepang akan menyediakan teknologi penginderaan jauh untuk mengidentifikasi lokasi penambangan potensial menggunakan citra satelit.
Lebih jauh, Tokyo akan mengadakan konferensi dengan bisnis swasta membahas investasi pertambangan. Perusahaan Jepang seperti Nissan Motor dan Hanwa diharapkan hadir.
Di Kongo, tembaga dan litium akan menjadi target eksplorasi yang diperluas. Sebuah pusat penginderaan jauh sedang dibangun di negara tersebut dengan dukungan dari Japan International Cooperation Agency.
Sementara itu, Jogmec akan berada di antara mereka yang membantu melatih orang lokal dalam teknologi.
Untuk Namibia, Jepang akan menyetujui rencana kerja dengan Epangelo, perusahaan pertambangan milik negara Namibia, yang ingin memperkuat rantai pasokan tanah jarang dan mineral lainnya.
Meskipun Namibia kaya akan seng, tembaga, dan sumber daya lainnya, rantai pasokannya masih belum berkembang. Tapi Namibia memiliki pelabuhan besar yang menempatkan negara itu dalam persaingan untuk menjadi pusat ekspor utama Afrika.
Jepang berusaha untuk terlibat dalam pengembangan tambang Afrika pada tahap awal dengan tujuan mengimpor sumber daya dari wilayah tersebut.
Tokyo pun akan memperdalam hubungan dengan ketiga negara tersebut dengan tujuan untuk membangun rantai pasokan Afrika yang mampu mengekstraksi, memurnikan, dan mengangkut mineral penting.
Mengingat di masa depan, permintaan untuk mineral seperti kobalt dan nikel yang digunakan untuk membuat baterai kendaraan listrik bakal meningkat. Sementara sejauh ini baru China saja yang sudah memiliki industri pemprosesan mineral kendaraan listrik.
Bila China nantinya membatasi ekspor sebagai tanggapan atas ketegangan dengan Amerika Serikat (AS), upaya Jepang dan negara-negara Barat untuk menuju era kendaraan listrik guna mengurangi emisi karbon akan terhambat.
Adapun Kongo sendiri, menguasai 70 persen pasokan global kobalt. Sementara Afrika merupakan sumber utama tembaga.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menuju Era EV, Jepang Berburu Kobalt dan Lithium di Afrika", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2023/08/03/084200915/menuju-era-ev-jepang-berburu-kobalt-dan-lithium-di-afrika?page=all#page2.