Bagikan :
SonoraBangka.id - Demam pada anak kerap menjadi momok bagi ibu-ibu muda yang baru mempunyai buah hati.
Demam adalah respons alami tubuh terhadap infeksi atau penyakit.
Ketika suhu tubuh meningkat di atas suhu normal, ini menunjukkan bahwa tubuh sedang berusaha melawan penyebab infeksi.
Namun, dalam banyak budaya, terdapat pandangan berbeda mengenai apakah anak boleh mandi saat demam.
Dalam artikel ini, kita akan membahas mitos dan fakta seputar mandi saat demam pada anak.
Mitos: Mandi Saat Demam Akan Memburukkannya
Salah satu mitos yang umum adalah bahwa mandi saat demam dapat membuat suhu tubuh semakin tinggi dan memperburuk kondisi anak.
Pandangan ini mungkin berasal dari kekhawatiran bahwa air dingin akan mempengaruhi suhu tubuh yang sudah tinggi akibat demam.
Namun, dalam banyak kasus, pandangan ini tidak didukung oleh bukti medis.
Fakta: Mandi dengan Air Hangat Bisa Membantu
Mandi dengan air hangat, bukan dingin, sebenarnya dapat membantu meredakan demam.
Air hangat dapat membantu menurunkan suhu tubuh secara perlahan dan memberikan rasa nyaman pada anak.
Namun, pastikan suhu air tidak terlalu panas, agar tidak menyebabkan ketidaknyamanan atau kejutan panas yang tiba-tiba pada anak.
Mitos: Mandi Akan Menghilangkan Demam
Beberapa orang beranggapan bahwa mandi dapat langsung menghilangkan demam pada anak.
Namun, ini hanya merupakan mitos. Mandi tidak akan secara langsung menyembuhkan infeksi atau penyebab demam.
Demam adalah gejala, bukan penyakit itu sendiri, dan tindakan seperti mandi hanya memberikan bantuan sementara.
Fakta: Mandi Hanya Merupakan Tindakan Pendukung
Mandi sebenarnya adalah tindakan pendukung dalam mengatasi demam.
Ini membantu meredakan ketidaknyamanan yang mungkin dirasakan oleh anak, dan memberikan efek pereda suhu tubuh yang sementara.
Namun, untuk benar-benar mengatasi demam, penting untuk mengobati penyebab utamanya, seperti infeksi virus atau bakteri.
Mitos: Mandi Air Dingin Bisa Memicu Kejang
Beberapa orang berpendapat bahwa mandi dengan air dingin selama demam dapat menyebabkan anak mengalami kejang.
Namun, risiko ini jarang terjadi dan biasanya hanya terkait dengan kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya, seperti epilepsi.
Fakta: Kejang pada Anak Jarang Terjadi Akibat Mandi
Kejang febris (kejang yang terjadi saat demam) umumnya tidak disebabkan oleh mandi dengan air hangat.
Kejang febris biasanya dipicu oleh perubahan suhu tubuh yang cepat atau demam yang tinggi.
Meskipun demikian, sebagai langkah pencegahan, pastikan suhu air hangat dan lingkungan sekitar aman dan nyaman selama mandi.
Mitos: Hindari Mandi Saat Demam Agar "Panas" Keluar
Beberapa budaya menganggap demam sebagai "panas" yang perlu "dikeluarkan" dari tubuh.
Oleh karena itu, ada kepercayaan bahwa anak sebaiknya tidak mandi saat demam, agar panas tetap dalam tubuh dan tidak keluar.
Namun, ini hanyalah pandangan yang tidak didukung oleh bukti medis.
Fakta: Demam adalah Respon Tubuh terhadap Infeksi
Demam adalah respon tubuh terhadap infeksi.
Ini adalah cara tubuh melawan penyakit dengan meningkatkan suhu tubuh untuk menciptakan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi mikroorganisme penyebab infeksi.
Mandi saat demam tidak akan mempengaruhi proses ini.
Penting untuk mengobati penyebab infeksi, memberikan cairan yang cukup, dan memberikan perawatan yang tepat.
Mitos: Mandi Dingin Menyebabkan Radang Paru-paru
Sebuah mitos yang tersebar adalah bahwa mandi dengan air dingin saat demam dapat menyebabkan radang paru-paru.
Namun, ini adalah kesalahpahaman.
Radang paru-paru biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus yang menyerang paru-paru, bukan akibat mandi air dingin.
Fakta: Tidak Ada Bukti Mandi Dingin Menyebabkan Radang Paru-paru
memang, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa mandi dingin saat demam menyebabkan radang paru-paru.
Tetapi, selalu disarankan untuk mandi dengan air hangat untuk menjaga kenyamanan anak dan menghindari perubahan suhu yang drastis.
Artikel ini telah terbit di https://nakita.grid.id/read/023861453/mitos-atau-fakta-bolehkah-anak-mandi-saat-kondisi-demam-ini-penjelasannya?page=all
