SonoraBangka.id - Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pangkalpinang Kompol Evry Susanto mengatakan, pihaknya telah melakukan penyelidikan guna memburu sekelompok orang diduga geng motor yang melakukan penyerangan di dekat lampu merah Semabung, Pangkalpinang, Kamis (17/8) malam.
Korban penyerangan tersebut adalah Rio Febriansyah (20) dan kawan-kawan.
“Memang benar kami sudah menerima laporan dari korban yang diserang oleh sekelompok pemuda yang diduga geng motor. Informasi yang kami terima memang korban ini bersama tiga rekannya sedang berkendara menggunakan satu motor. Aksinya itu juga terjadi malam hari,” kata Evry saat dikonfirmasi, Sabtu (19/8).
Evry menyebut peristiwa tersebut bermula saat Rio Febriansyah bersama rekan-rekannya berangkat dari arah SMAN 2 Pangkalpinang menuju sungai di belakang Puncak Mall untuk nongkrong.
Namun, saat melintas di depan Masjid Al Khosyiun, Kelurahan Semabung Lama, para korban dibentak oleh pelaku yang juga sedang nongkrong di daerah tersebut. Lantaran korban tidak ada yang merespons, para pelaku pun mengejar para korban dengan menggunakan sepeda motor.
“Saat di lampu merah, pelaku yang berboncengan tiga memepet korban dengan membawa senjata tajam, lalu mengayunkan senjata tajam itu ke korban (Rio Febriansyah --red) dan teman-temannya,” kata Evry.
Dia menambahkan, ayunan senjata tajam tersebut mengenai ponsel yang ada di dalam kantong celana rekan korban.
Namun, para korban yang kaget dan berusaha menghindari dari aksi para pelaku, justru menghantam tiang listrik yang membuat Rio mengalami sejumlah luka.
“Iya, mereka, korban langsung tancap gas, tetapi sekitar 300 meter menabrak tiang listrik dan pelaku
ini langsung melarikan diri,” ujarnya.
Evry memastikan pihaknya telah melakukan serangkaian pemeriksaan dan penyelidikan guna memburu para pelaku.
“Untuk saat ini kami dari Satreskrim Polresta Pangkalpinang masih melakukan pendalaman dan memburu para pelaku,” katanya.
Masih Dirawat
Rio Febriansyah (20), warga Kelurahan Bacang, Kecamatan Bukit Intan, Pangkalpinang, masih terbaring lemas di ranjang di sebuah rumah sakit di Pangkalpinang, Sabtu (19/8).
Rio dirawat karena mengalami luka parah di bagian kaki kanan akibat serangan orang tak dikenal yang diduga anggota geng motor.
Rio mengatakan, penyerangan tersebut terjadi di Jalan Mayor Syafrie Rachman, tidak jauh dari lampu merah Semabung, Pangkalpinang, tepatnya di seberang toko Dunia Lampu, Kamis (17/8) sekitar pukul 23.30 WIB.
Rio mengungkapkan, peristiwa bermula saat dia bersama empat temannya mengendarai sebuah sepeda motor melaju dari arah Bacang menuju sungai di belakang Hotel Puncak, Jalan Jenderal Sudirman. Mereka berencana nongkorong di pinggir sungai tersebut.
Rio menyebutkan, saat itu dia dan teman-temannya dalam kondisi sadar.
“Mau nyantai aja dari rumah teman ke pinggir sungai belakang Puncak lama, tidak ada maksud apa-apa,”
katanya kepada Bangka Pos, kemarin.
Ketika melintas di depan sebuah toko, lanjut Rio, mereka bertemu segerombolan pengendara sepeda motor.
“Kami tidak tahu dengan para pelaku. Ketika pertama ketemu itu kami menoleh ke arah mereka, dan tiba-tiba para pelaku langsung mengacungkan sajam jenis celurit dan parang panjang ke arah kami,” tuturnya.
“Ada dua pengendara yang menghampiri kami, mereka langsung menganiaya kami. Setelah menganiaya kami, mereka langsung kabur,” sambung Rio.
Menurutnya, dia bersama rekan-rekannya sempat ingin melakukan perlawanan dengan menabrakkan kendaraan para pelaku. Akan tetapi, terhalang oleh kendaraan pelaku lain yang sudah mengadang sepeda motor yang dikendarai Rio dan kawan-kawan.
“Ramai, mereka lebih dari 20 kendaraan, satu kendaraan ada berboncengan tiga orang dan mereka pun menggunakan masker seperti sudah direncanakan. Kami sempat mau melawan dengan nabrak pelaku, tetapi ada pelaku lain yang mengadang kami dan kendaraan kami pun terjatuh,” ujar Rio.
Lebih lanjut, Rio mengatakan, peristiwa tersebut mengakibatkan dirinya dan tiga temannya mengalami luka-luka, sedangkan satu temannya yang lain tidak mengalami luka.
“Empat orang yang mengalami luka-luka, paling parah saya karena mengalami luka bacokan di bagian kaki kanan,” katanya.
“Satu teman luka bagian dagu, mengalami luka robek, satunya tangannya patah, dan satu bagian paha luka tetapi tidak parah, serta teman yang dibonceng belakang selamat karena loncat dari kendaraan,” tutur Rio.
Setelah kejadian penganiayaan itu, Rio dan teman-temannya dilarikan ke rumah sakit oleh teman yang datang untuk membantu mereka.
“Kami tidak tahu lagi ke mana para pelaku, habis menganiaya langsung kabur. Kami ditolong kawan dari belakang kami, mereka langsung membawa kami ke rumah sakit secara bertahap,” katanya.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Buser Naga Pangkalpinang Buru Geng Motor, Korban Dihadang dan Dianiaya Lebih dari 20 Kendaraan, https://bangka.tribunnews.com/2023/08/20/buser-naga-pangkalpinang-buru-geng-motor-korban-dihadang-dan-dianiaya-lebih-dari-20-kendaraan?page=all.