Sementara itu Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi mengatakan, pada dasarnya penggunaan oktan bahan bakar harus menyesuaikan dengan kondisi mesin, khususnya untuk rasio kompresinya.
“Sebagai contoh, rasio kompresi 1:10 ke atas paling efektif memakai RON di atas 90,” kata Bambang.
Tetapi kalau mobil lawas yang notabene kompresinya masih rendah, dan dipaksa menenggak bensin dengan oktan tinggi, tentunya akan berdampak pada mesin. Efeknya akan ada sisa bahan bakar yang tidak terbakar kemudian mengendap dan jadi kerak karbon di ruang bakar.
Walau begitu, bukan berarti mobil lawas selamanya tidak bisa menggunakan BBM dengan oktan tinggi. Menurut Bambang, hal ini bisa diatasi dengan melakukan penyesuaian ulang kompresi kendaraan.
“Untuk meminimalisir bisa dilakukan setel ulang timing pengapian (menyesuaikan dengan BBM) dan menjaga kebersihan ruang bakar,” kata Bambang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mitos atau Fakta, Mobil Lawas Tidak Bisa Minum Bensin Oktan Tinggi?", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2023/09/05/150100315/mitos-atau-fakta-mobil-lawas-tidak-bisa-minum-bensin-oktan-tinggi-?page=all#page2.