Yuni mengungkapkan, harga beras premium terkini untuk kemasan lima kilogram telah menyentuh harga Rp73 ribu. Misalnya saja untuk beras merek KTJ dan 118 ukuran lima kilogram harganya telah naik Rp4 ribu. Dari semula Rp69 ribu kini harganya tembus Rp73 ribu per lima kilogram.
Begitu pula beras lainnya, merek sendok naik sebesar Rp5 ribu per lima kilogram. Semula dijual Rp65 ribu kini menjadi Rp70 ribu per lima kilogram. Juga beras merek RM naik Rp5 ribu per kilogram. Harga jualnya tembus Rp73 ribu dari semula Rp68 ribu per lima kilogram.
“Kita jual beras ukuran lima sampai 10 kilogram per karung. Saat ini paling tinggi harganya beras merek KTJ dan 118, harganya sampai Rp73 ribu per lima kilogram,” papar Yuni.
Hal senada turut diungkapkan oleh pedagang beras lainnya, yakni Maulana (50). Dari beberapa merek beras yang ia jual paling mahal berada pada kisaran harga Rp74 ribu per lima kilogram. Sedangkan untuk harga beras kiloan dijual dengan harga bervariasi tergantung kualitas, mulai Rp14-15 ribu per kilogram.
“Paling mahal beras merek jeruk, semula Rp68 ribu sekarang Rp74 ribu per lima kilogram. Merek gareng saat ini Rp73 ribu, sebelumnya Rp68 ribu. Untuk harga beras per kilo harga bervariasi, tergantung kualitas,” ungkap Maulana.
Maulana tak menampik, imbas kenaikan harga beras itu membuat pemasukannya juga ikutan turun. Jika lazimnya dalam sehari warga yang mendatangi lapaknya ada yang membeli hingga 20 kilogram beras, sejak dua pekan ini warga paling banyak membeli 10 kilogram saja. Sepengetahuan dirinya, naiknya harga beras ini dipicu oleh musim kemarau panjang saat ini.
Akibatnya banyak petani mengalami gagal panen imbas kekeringan. Hal itu pula membuat harga beras naik dari tingkat distributor. Sehingga para pedagang turut menaikan harga.
“Kenaikan harga beras menyeluruh, karena banyak petani gagal panen. Dari distributor beras harga juga sudah naik,” pungkasnya.
Harga Stabil
Harga kebutuhan pokok terutama beras jenis medium dan premium naik di Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung dipastikan stabil. Hal itu didasarkan hasil pemantauan dan wawancara dengan sejumlah pedagang yang dilaksanakan pencatat harga kebutuhan pokok di sejumlah Pasar di daerah itu.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bangka Selatan, Anshori mengungkapkan, setelah mengalami kenaikan sejak akhir Agustus 2023 lalu, harga beras masih cenderung stabil di tingkat pedagang. Tidak terjadi kenaikan harga beras cukup signifikan sejak merangkak naik beberapa waktu lalu. Bahkan kini harga beras premium dan medium masih sama seperti awal bulan lalu.
“Untuk saat ini harganya masih stabil, setelah terjadi kenaikan harga beras di sejumlah pasar di Bangka Selatan,” ujar dia kepada Bangkapos.com, Senin (25/9/2023).
Anshori memaparkan, sejak akhir Agustus 2023 rata-rata harga beras mengalami kenaikan sebesar Rp1.000-2.000 per kilogram. Misalnya untuk beras premium dijual Rp15 ribu per kilogram. Di mana sebelumnya harga beras jenis itu dijual Rp14 ribu per kilogram. Sedangkan per lima kilogram dihargai Rp75 ribu.
Sementara untuk beras medium dijual Rp14 ribu per kilogram. Naik sebesar Rp2.000 dari harga sebelumnya Rp13 ribu per kilogram. Per lima kilogram kini dijual Rp70 ribu per kilogram naik Rp5 ribu dari harga sebelumnya Rp65 ribu per kilogram.
“Harga beras premium naik Rp2.000 ribu menjadi Rp75 ribu per lima kilogram. Beras medium naik Rp5 ribu menjadi Rp70 ribu per lima kilogram,” jelas Anshori.
Lebih jauh dia menilai, kenaikan harga beras saat ini dipengaruhi mahalnya harga gabah di tingkat petani. Hal itu imbas dari menurunnya tingkat produksi yang dialami sejumlah petani akibat dampak kekeringan pada musim kemarau ini. Akibatnya banyak petani gagal panen gara-gara kekeringan dan stok berkurang.
Pasalnya sejauh ini banyak sawah mengalami kekeringan terdampak kemarau yang dipengaruhi fenomena El Nino. Imbasnya harga beras terus merangkak naik. Begitu pula kenaikan harga gabah dan beras terjadi lantaran permintaan yang lebih besar dari suplai.
“Penyebabnya mungkin dipengaruhi oleh keadaan cuaca. Juga pasokan yang masuk ke dalam Kabupaten Bangka Selatan berkurang,” urainya.
Kendati begitu kata Anshori, naiknya harga beras harus tetap diwaspadai agar inflasi tetap terkendali. Pihaknya secara rutin melakukan operasi pasar serta mendorong distribusi tetap aman. Maka lambat-laun diharapkan harga beras naik bisa disetop dan kembali stabil.
“Kita koordinasi kepada tentunya Bulog untuk mengatur arus masuknya juga akan keluar. Begitu pula dengan pemerintah provinsi untuk melakukan operasi pasar,” pungkas Anshori.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Beras Bulog Jadi Pilihan di saat Harga Beras Mahal di Pangkalpinang, https://bangka.tribunnews.com/2023/09/26/beras-bulog-jadi-pilihan-di-saat-harga-beras-mahal-di-pangkalpinang?page=all.