SonoraBangka.id - Pada Sabtu (7/10/2023), ada sekitar 4 toko di Pasar Ratu Tunggal Kota Pangkalpinang disidak (dilakukan inspeksi mendadak).
Sidak ini upaya mengendalikan inflasi di Bangka Belitung yang berdasarkan data BPS tercatat y-on-y sebesar 3,55 persen pada September 2023.
Tanjungpandan menjadi kabupaten kota alami inflasi tertinggi di Pulau Sumatera sedangkan di Kota Pangkalpinang tercatat 2,70 persen.
Sidak ini dilakukan oleh Pemprov Babel, Tim Satgas Pangan, TPID, BPS Babel dan Bulog.
Kabid Ketahanan Pangan DPKP Bangka Belitung, Sulastri mengatakan ketersedian pangan lokal sampai bulan Oktober sudah kita hitung mungkin baru 17,1 persen
"Karena produksi turun, biasanya sampai 17 ribu hektare sekarang 9 ribuan hektare.Karena ada yang mengalami kekeringan, 17, 1 persen dari kebutuhan di Babel," ujar Sulastri.
Dia mengungkapkan harga beras naik disebabkan oleh banyak faktor, pertama kenaikan BBM berimbas ke pendistribusian, dan peningkatan produk pangan diimpor yang lalu ada pembatasan impor.
"Selain produksi dalam negeri berkurang, jangan sampai ada permainan ditingkat dagang, maka kita turun hari ini untuk memastikan ketersediaan pangan di pasar, khusus beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog, benar ada di pasaran," katanya.
Tak hanya itu, dari sidak ini bisa menjadi data indikator bagi BPS dalam menentukan inflasi.
"Sampai hari ini itu belum masuk data untuk disurvei BPS, belum terdata, kita duduk bersama BPS, karena kalau intervensi seperti apa pun kalau indikator belum masuk bisa mengakibatkan data yang dikeluarkan itu masih inflasi tinggi.