Ada Empat Faktor Wujudkan Pemilu Berkualitas Versi Guid Cardi

SonoraBangka.id - Guid Cardi selaku pegiat Pemilu Provinsi Bangka Belitung, menyampaikan empat faktor penting yang harus dipenuhi untuk menciptakan adanya Pemilu berkualitas.

Hal itu disampaikan Guid pada momen 125 hari sebelum penyelenggaraan Pemilu serentak pada 14 Februari 2024 mendatang.

Pria yang mempunyai pengalaman 20 tahun sebagai komisioner KPU Kabupaten dan Provinsi itu menjelaskan, faktor pertama yang harus mendapat perhatian untuk mewujudkan Pemilu berkualitas dimulai dari adanya regulasi atau sistem hukum Pemilu yang adil.

"Dengan demikian sistem Pemilu dan semua tahapan harus berdasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jadi setiap turunan prinsip-prinsip Pemilu ke dalam peraturan dan juknis (petunjuk teknis) harus memperlihatkan dan menunjukan bahwa senyatanya pada saat dilaksanakan oleh semua pihak telah dan akan menunjukan keadilan di dalamnya," ujar Guid, Kamis (12/10/2023).

Menurutnya, adanya asas keadilan harus menjadi pedoman utama bagi KPU sebagai perencana dan pelaksana tahapan, ataupun Bawaslu yang bertugas menegakkan keadilan hukum saat Pemilu.

"Dengan kata lain tidak terdapat perbedaan antara aturan yang telah ditetapkan dengan kenyataan pada pelaksanaan aturan itu," sebutnya.

Ia kemudian melanjutkan, faktor ke dua yang harus dipenuhi yakni adanya penyelenggara Pemilu yang profesional dan berintegeritas, karena adanya penyelenggara Pemilu yang non partisipan (non-ormas, non-Partai) sangat penting untuk menjamin tidak adanya keberpihakan pada saat penyelenggaran.

Saat itu tidak dipenuhi, tentu berpotensi menguntungkan atau merugikan para peserta pemilu ataupun warga negara sebagai pemilih.

"Sedangkan keberpihakan penyelenggara Pemilu yang profesional dan berintegritas hanya semata-mata kepada sistem hukum pemilu-regulasi ketentuan peraturan perundang-undangan saja," kata Guid.

Tak hanya itu, faktor ketiga yang harus dipenuhi untuk mewujudkan Pemilu berkualitas yakni adanya kesetaraan pada peserta Pemilu, baik itu partai politik atau calon perseorangan serta para kandidat lainnya.

"Mau itu partai atau kandidat lama ataupun pendatang baru, tentu harus diberikan kesempatan, akses data dan informasi secara setara pula. Tidak membedakan partai politik atau para kandidat secara potensi kapitalisasi, sehingga seluruh peserta pemilu mendapatkan kesempatan yang sama untuk menguji visi, misi, strategi dan program aksi terbaiknya kepada khalayak warga negara sebagai pemilih," tegasnya.

Terakhir, ia juga menyebutkan lartisipasi masyarakat atau pemilih menjadi faktor keempat yang harus dipenuhi. Terlebih lagi dalam literasi ilmu politik, parameter yang paling mudah untuk mengukur tingkat partisipasi masyarakat yaitu dengan menghitung jumlah warga negara yang datang pada saat pemungutan suara.

Selain dari itu adalah dengan menghitung jumlah kelompok-kelompok masyarakat atau individu-individu yang terlibat di dalam pelaksanaan tahapan-tahapan pemilu, baik sebagai para pendukung ataupun pengkritiknya secara langsung ataupun tidak," tukasnya.

Tag: