BKKBN Babel Gelar Rekonsiliasi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Babel 2023
BKKBN Babel Gelar Rekonsiliasi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Babel 2023 ( BKKBN Babel)

BKKBN Babel Gelar Rekonsiliasi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Babel 2023

17 Oktober 2023 19:36 WIB

SONORABANGKA.ID - Kepala Perwakilan BKKBN Bangka Belitung, Mhd Irzal membuka kegiatan Rekonsiliasi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Semester II Tahun 2023, dengan tema Konvergensi Pencegahan dan Penurunan Stunting Menuju 14 % Tahun 2024 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, di Swissbell Hotel Kota Pangkalpinang. Selasa (17/10/23).

Kepala Perwakilan BKKBN Bangka Belitung, Mhd Irzal dalam sambutannya menyampaikan menurut hasil Riset Kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2013, Indonesia menempati rangking 5 dunia prevalensi stunting terbesar dengan prevalensi mencapai 37% atau hampir 9 juta anak balita. Pemerintah telah melakukan serangkaian strategi untuk menurunkan angka prevalensi stunting. Hasilnya, angka prevalensi stunting di Indonesia turun menjadi 27,67% pada tahun 2019 (hasil studi status gizi balita Indonesia, SSGBI 2019) menjadi 24,4% pada tahun 2021 (hasil studi status gizi Indonesia, SSGI 2021) dan menjadi 21,6 pada tahun 2022 (hasil studi status gizi Indonesia, SSGI 2022).

Sedangkan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berdasarkan SSGBI tahun 2019, angka prevalensi stunting Bangka Belitung berada pada angka 19,9 selanjutnya turun menjadi 18,6 pada 2021 (SSGI 2021) dan pada tahun 2022 menjadi 18,5 (SSGI 2022).

"Harapan kita bersama adalah agar TPPS ini dapat berperan secara aktif, konvergen, dan terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor terkait, memastikan tagging anggaran percepatan penurunan stunting di seluruh opd dan dilaksanakan secara bersinergi dan bersama-sama," ujarnya.

Ia menambahkan, pada Tahun 2024 - 2045 disaat 100 taun Indonesia merdeka akan memasuki Indonesia Emas, pada saat itu Indonesia harus memiliki manusia unggul.

"Pembangunan tetap harus berjalan, tapi kita sepakat dalam rencana pembangunan jangka panjang 2045 memiliki generasi unggul yang disebut Indonesia Emas, yakni pertama memiliki kecerdasan yang komprehensif, damai dalam interaksi sosialnya, dan berkarakter kuat sehat menyehatkan dalam interaksi alamnya, dan berperadaban unggul," pungkasnya.

PenulisZulhaidir
EditorZulhaidir
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm