SonoraBangka.id - Di bulan Oktober 2023 ini, Bumi mengalami dua kali gerhana, yaitu gerhana matahari cincin dan gerhana bulan sebagian.
Fenomena gerhana matahari cincin berlangsung pada 14 Oktober 2023 lalu. Sedangkan gerhana bulan sebagian akan berlangsung pada 29 Oktober mendatang.
Gerhana bulan sebagian yang juga disebut gerhana bulan parsial adalah kondisi ketika cahaya matahari hanya melewati sebagian umbra Bumi.
Selama terjadinya fenomena ini, hanya sebagian bulan yang memasuki bayangan Bumi, sehingga ini terlihat seperti bulan sedang 'digigit'.
Berbeda dengan gerhana matahari yang hanya bisa disaksikan dengan pelindung, gerhana bulan lebih mudah diamati.
Kita bisa menikmati pemandangan gerhana bulan tanpa bantuan alat optik.
Lalu, bisakah fenomena gerhana bulan sebagian pada 29 Oktober tersebut diamati dari Indonesia? Yuk, cari tahu!
Bisa diamati di Indonesia
Melalui Siaran Pers di laman resminya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa gerhana bulan sebagian dapat diamati dari Indonesia.
BMKG juga membagikan perkiraan waktu kejadian gerhana bulan sebagian pada 29 Oktober 2023 di Indonesia.
Berikut ini rinciannya.
- Gerhana mulai pukul 01.00 WIB, 02.00 WITA, 03.00 WIT.
- Gerhana sebagian mulai pukul 02.34 WIB, 03.34 WITA, 04.34 WIT.
- Puncak gerhana mulai pukul 03.14 WIB, 04.14 WITA, 05.14 WIT.
- Gerhana sebagian berakhir pukul 03.53 WIB, 04.53 WITA, 05.53 WIT.
- Gerhana berakhir pukul 05.28 WIB, 06.28 WITA, 07.28 WIT.
Jadi, diperkirakan durasi gerhana dari fase gerhana mulai sampai gerhana berakhir adalah 4 jam 28 menit 10 detik.
Sedangkan durasi parsialitas, atau waktu selama fase gerhana sebagian dimulai hingga berakhir terjadi sekitar 1 jam 18 menit 57 detik.
Bulan Purnama Pemburu
Bersumber dari space.com, gerhana bulan sebagian yang terjadi di akhir bulan Oktober nanti masih berhubungan dengan bulan purnama pemburu (The Full Hunter's Moon).
Kenapa bulan purnama pada bulan Oktober disebut bulan purnama pemburu?
Menurut Old Farmer's Almanac, bulan purnama tersebut terjadi saat masa perburuan banyak hewan sedang dimulai.
Sedangkan masyarakat Anishinaabe menyebut bulan purnama pada Oktober sebagai Mskawji Giizis atau Bulan Pembekuan.
Masyarakat Anishinaabe, juga dikenal sebagai Ojibwe, Chippewa, atau Anishinabe, adalah kelompok suku pribumi Amerika Utara.
Anishinaabe berasal dari wilayah Danau Besar (Great Lakes) di Amerika Utara, yang mencakup wilayah yang sekarang menjadi bagian dari Amerika Serikat dan Kanada.
Masyarakat Anishinaabe memberi nama Bulan Pembekuan karna bulan purnama bulan Oktober terjadi saat musim dingin pertama terjadi di wilayah Great Lakes.
Uniknya, menurut penanggalan tradisional Tiongkok, tanggal 28 Oktober adalah bulan lunar ke-9 disebut Bulan Júyuè.
Diketahui bahwa, bulan Júyuè atau Bulan Krisan sesuai dengan kondisi ketika bulan purnama bersinar saat bunga krisan sedang mekar.
Artikel ini telah terbit di https://bobo.grid.id/read/083928817/gerhana-bulan-sebagian-akan-berlangsung-pada-29-oktober-apakah-tampak-dari-indonesia?page=all