Pesawat komersil pertama di Indonesia yang menggunkan bioavtur itu terbang dengan rute Bandara Internasional Soekarno-Hatta ke Bandara Internasional Adi Soemarmo.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, penggunaan bahan bakar ramah lingkungan pada salah satu pesawat Garuda Indonesia merupakan komitmen perseroan dalam mendorong transisi energi.
Menurutnya, setelah penerbangan ini Garuda Indonesia akan berdiskusi dengan Pertamina dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan bahwa SAF layak digunakan secara komersial.
"Setelah ini tentu kita diskusi dalam pihak Pertamina, Kementerian ESDM dan pihak yang lain untuk memastikan bahwa ini secara komersial itu masuk akal," ucap Irfan.
Dalam penggunaan SAF tersebut, ia mengaku, harga belinya merupakan kesepakatan antara Garuda Indonesia dan Pertamina. Namun dia berharap harga bioavtur itu bisa ada patokan harga yang merupakan kesepakatan semua pihak.
Lantaran, Irfan berharap semakin banyak pesawat di Indonesia yang mengikuti jejak Garuda Indonesia untuk mulai menggunakan SAF sebagai bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
"Mudah-mudahan nanti harga jual bioavtur adalah kesepakatan semua pihak," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pertamina Siapkan Kilang Plaju dan Dumai Buat Genjot Produksi Bioavtur", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2023/10/28/110000326/pertamina-siapkan-kilang-plaju-dan-dumai-buat-genjot-produksi-bioavtur?page=all#page2.