SonoraBangka.ID - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menekan rugi bersih pada kuartal III-2023.
Rugi bersih perseroan mengalami penurunan 54 persen menjadi Rp 9,5 triliun pada kuartal III-2023 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 20,9 triliun.
Rugi bersih GoTo didorong oleh monetisasi dan pengurangan insentif, serta penurunan beban pemasaran sebesar 36 persen dibandingkan tahun sebelumnya, atau penghematan sebesar Rp 2,1 triliun untuk kuartal ini.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, perseroan mencatat penurunan sebesar 19 persen pada beban operasional tetap dan penurunan lebih dari 25 persen untuk biaya terkait cloud dan infrastruktur TI, yang merupakan bagian terbesar dari beban pokok pendapatan.
Penghematan tersebut secara keseluruhan berjumlah Rp 2,5 triliun dalam bentuk penghematan beban operasional tetap dan beban cloud dan TI yang disetahunkan.
Perseroan juga telah mengidentifikasi sejumlah penghematan tahunan dari dua kelompok beban usaha tersebut senilai sekitar Rp 450 miliar yang akan dibukukan secara bertahap.
Di sisi lain, perseroan mencatatkan perolehan pendapatan bersih pada kuartal III-2023 sebesar Rp 10,5 triliun atau melonjak 32 persen dibanding perolehan pada periode sama tahun sebelumnya, Rp 7,9 triliun.
Sementara itu, GTV Grup pada kuartal ini mencapai Rp 151,3 triliun, tumbuh 5 persen dibanding kuartal sebelumnya.
Pertumbuhan GTV terutama disebabkan oleh penggunaan produk dan layanan yang lebih banyak oleh kelompok konsumen yang memprioritaskan harga.
Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo menjelaskan, GTV Grup telah kembali mencatatkan pertumbuhan positif setelah mencatatkan penurunan dua kuartal berurutan, didorong oleh pertumbuhan unit bisnis E-Commerce dan On-Demand Services.
“Hal ini disebabkan oleh strategi Perseroan memperluas pasar potensial (total addressable market atau TAM) melalui pengembangan produk dan layanan yang mampu menjawab kebutuhan konsumen yang lebih peka terhadap harga (price conscious customers),” ujar Patrick dalam siaran pers, Senin (30/10/2023).
“Sinergi ekosistem yang semakin kuat ini menjadi keunggulan kami di tengah kompetisi yang semakin ketat. Grup GoTo akan terus beradaptasi secara taktis untuk mempertahankan kepemimpinan pasar kami, serta di saat yang sama terus berinvestasi untuk mendukung strategi bisnis jangka panjang Perseroan,” tambah dia.
Sementara itu, Direktur Keuangan Grup GoTo Jacky Lo menjelaskan, seiring tumbuh kembalinya GTV di kuartal ketiga dibanding kuartal sebelumnya, perseroan juga mencatat adanya perbaikan secara berturut-turut pada margin kontribusi dan EBITDA yang disesuaikan.
EBITDA Grup yang disesuaikan membaik, sebesar 74 persen (yoy) mencapai minus Rp 940 miliar, yang didorong peningkatan monetisasi dan manajemen beban usaha secara disiplin. Di saat yang bersamaan, GTV Grup tumbuh 5 persen dibanding kuartal sebelumnya, menunjukkan dampak positif dari inovasi perseroan di tengah kompetisi yang semakin ketat.
“Membaiknya GTV didorong oleh efisiensi beban operasional, dengan mengurangi redudansi serta pemanfaatan teknologi untuk menekan biaya. Kami terus melangkah menuju profitabilitas, di mana di kuartal ketiga ini unit bisnis On-Demand Services berhasil mencapai nilai positif untuk EBITDA yang disesuaikan, sebelum alokasi biaya korporasi,” ujar Jacky.
“Meski demikian, kami melihat adanya kompetisi yang semakin ketat dan kemungkinan akan terus berlanjut. Perseroan akan merespons hal ini dengan prinsip kehati-hatian, seiring upaya kami menyeimbangkan pertumbuhan dengan profitabilitas,” tegas Jacky.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beban Turun, Rugi Bersih GOTO Susut 53 Persen Jadi Rp 9,5 Triliun ", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2023/10/31/094136726/beban-turun-rugi-bersih-goto-susut-53-persen-jadi-rp-95-triliun?page=all#page2.