Bagikan :
SonoraBangka.id - Ragi harus digunakan dalam kondisi aktif. Bila sudah mati, ragi tidak akan bisa membuat adonan roti mengembang. Cara kerja ragi dimulai dengan "memakan" gula dan kelembapan untuk membuatnya bertumbuh.
Bahan pengembang ini boleh saja dimasukkan langsung ke dalam adonan roti, tetapi berisiko tinggi bila ternyata raginya sudah mati. Kamu bisa mencoba cara lainnya, mengaktifkan ragi terlebih dulu sebelum mencampurnya ke dalam adonan.
Cara mengaktifkan ragi ini membutuhkan air dan gula pasir sebagai bahan pembantu mengembangkannya. Dilansir dari Master Class, simak cara mengaktifkan ragi berikut ini.
1. Gunakan air suam-suam kuku
Hindari menggunakan air dingin. Ragi sulit bekerja dalam air dengan suhu rendah tersebut. Jangan juga menggunakan air panas karena ragi bisa mati. Cukup gunakan air suam-suam kuku. Suhu air yang ideal untuk mengaktifkan ragi adalah 37-40 derajat celsius.
2. Masukkan ragi ke dalam gelas ukur
Ukur kebutuhan air di dalam gelas. Kemudian, masukkan ragi ke dalamnya. Setelah menuang ragi, tambahkan juga sedikit gula ke dalamnya dan biarkan selama 5-10 menit.
3. Tanda ragi aktif
Ragi aktif ditandai dengan busa yang muncul di dalam gelas ukur setelah mendiamkannya selama 10 menit. Bila tidak berbusa atau bergelembung, artinya ragi mati. Hal ini bisa disebabkan oleh kondisi ragi yang sudah lembap atau tidak kering sebelum diseduh, juga kesalahan suhu air. Sebab, ragi kering instan tidak boleh disimpan terbuka karena bisa membuatnya mati.
4. Campur ke dalam bahan kering
Ragi yang sudah diaktifkan bisa dicampur ke adonan roti. Biasanya, cairan ini ditambahkan ke dalam bahan kering terlebih dulu, seperti tepung. Prosesnya bisa dilanjut dengan menambahkan bahan sesuai resep.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Cara Aktifkan Ragi yang Benar, Jangan Langsung Campur ke Adonan", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/food/read/2023/11/14/140200575/4-cara-aktifkan-ragi-yang-benar-jangan-langsung-campur-ke-adonan.
