Sedangkan penggunaan warna hitam dalam kebaya janggan mengindikasikan sebuah karakter yang tegas, sederhana dan dalam.
Dalam serial Gadis Kretek, karakter perempuan Dasiyah kerap memadumadankan kebaya janggan hitam dengan aksesori warna emas.
Rupanya, warna emas serta kuning pada hiasan tersebut melambangkan keluhuran, ketentraman, kemuliaan, cita-cita, serta keagungan.
Dipakai oleh Abdi Dalem estri Keraton Yogyakarta
Kebaya janggan hitam ini pun biasanya kerap dipakai oleh para Abdi Dalem estri (perempuan) Keraton Yogyakarta.
Adapun mereka sebelum memakai atasan kebaya janggan, perlu memakai semekan secara lengkap.
Semekan adalah busana harian yang berfungsi sebagai penutup dada, yang terbuat dari kain panjang.
Selain itu, kebaya janggan juga dikenakan oleh para Abdi Dalem estri hanya pada waktu dan acara tertentu saja.
Misalnya seperti ada Hajad Dalem atau pun caos bekti bagi Abdi Dalem Estri Punakawan.
Sebenarnya semua Abdi Dalem Keparak diperbolehkan mengenakan kebaya janggan tanpa melihat pangkat saat diberi tugas khusus.
Namun, khusus Hajad Dalem Ngabekten, Abdi Dalem Keparak berpangkat magang dan jajar belum boleh mengenakan janggan.
Nah, ini dikarenakan mereka hanya duduk sowan bekti dan tidak melakukan sungkem pada Ngarsa Dalem.
Artikel ini telah terbit di https://www.parapuan.co/read/533948056/ini-filosofi-kebaya-janggan-hitam-yang-kembali-populer-berkat-serial-gadis-kretek?page=all