Voltage Stabilizer Hurricane XCS dipasang di aki mobil Toyota Veloz(KOMPAS.com/daafa)
Voltage Stabilizer Hurricane XCS dipasang di aki mobil Toyota Veloz(KOMPAS.com/daafa) ( KOMPAS.COM)

Risiko Melakukan Modifikasi Perangkat Elektronik Mobil buat Dongkrak Tenaga

19 November 2023 20:10 WIB

SONORABANGKA.ID - Adalah Modifikasi mobil guna mendongkrak tenaga kerap dilakukan dengan mengubah perangkat elektronik seperti remap ECU dan pemasangan perangkat tambahan.

Salah satu jenis modifikasi yang banyak dilakukan masyarakat adalah memasang penstabil tegangan pada perangkat baterai atau koil pengapian. Cara tersebut diklaim bisa membuat tegangan koil stabil sehingga akselerasi lebih responsif atau tidak ada jeda.

Beberapa pegiat otomotif telah membuktikan efektivitas perangkat tersebut, tapi setiap bentuk modifikasi pasti memiliki efek samping atau risiko.

Dikatakan Senior Manager Service Division PT Honda Prospect Motor (HPM) Muhammad Zuhdi, ada beberapa kasus mobil terbakar akibat kesalahan atau kecerobohan dari pemilik mobil. Salah satunya memodifikasi perangkat kelistrikan mobil dengan sembarangan.

"Melakukan tambahan modifikasi seperti aksesoris yang berhubungan dengan elektrikall harus diperhatikan lagi. Bisa jadi pemasangannya dilakukan sembarangan, seperti mengelupas kabel atau mengambil power tidak pada tempatnya," kata Zuhdi kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Menurut Zuhdi, tidak sedikit perangkat elektronik tambahan atau aftermarket yang menyebabkan terjadinya hubungan arus pendek sehingga memicu terjadinya percikan api.

"Wiring diagram pada mobil itu sudah terintegrasi dengan sistem, jadi bila pemasangannya sembarangan bisa berdampak juga," kata Zuhdi.

Menurutnya, walaupun pada mobil sudah ada sekering yang berfungsi untuk memutus arus ketika terjadi hubungan arus pendek, tapi hal tersebut tak akan berfungsi bila aksesori aftermarket dipasang secara tidak sesuai.

Salah satu contoh yang sering ditemui adalah mengambil langsung tenaga dari baterai atau aki. Membuat, otomatis sekring tidak akan bekerja, karena tidak terlindungi.

"Sekring itu bekerja saat kelistrikan berhubungan dengan bodi, tidak langsung ke baterai, hal ini sangat riskan karena tidak ada proses cut saat terjadi short," ujarnya.

Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi juga mengatakan tidak pernah merekomendasikan melakukan modifikasi atau penambahan perangkat elektronik pada mobil.

“Saya tidak menyarankan memasang alat sejenis volt stabilizer, karena beresiko terhadap fire hazard (kebakaran),” ucap Didi kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Risiko Modifikasi Perangkat Elektronik Mobil buat Dongkrak Tenaga", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2023/11/19/170100815/risiko-modifikasi-perangkat-elektronik-mobil-buat-dongkrak-tenaga.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm