SonoraBangka.ID - Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mulai mencatatkan defisit pada Oktober 2023. Ini mengakhiri tren surplus anggaran sejak awal tahun 2023.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, APBN mencatatkan defisit sebesar Rp 700 miliar, atau setara 0,003 persen produk domestik bruto (PDB) pada Oktober. Posisi itu sebenarnya masih lebih rendah dari prediksi yang kerap disampaikan, yakni defisit di kisaran 2,28 persen hingga akhir tahun.
Meskipun mencatatkan defisit, keseimbangan primer masih terjaga, yakni surplus sebesar Rp 365,4 triliun. Sebagai informasi, keseimbangan primer adalah total pendapatan negara dikurangi belanja negara di luar pembayaran bunga utang.
"Postur APBN sudah mulai defisit sebesar Rp 700 miliar atau 0,003 persen GDP (gross domestic product)," kata Sri Mulyani, dalam konferensi pers APBN KiTa edisi November 2023, Jumat (24/11/2023).
Defisit itu dibentuk dari pendapatan negara yang lebih rendah dari realisasi belanja negara. Sri Mulyani menyebutkan, sampai dengan akhir Oktober pendapatan negara telah mencapai Rp 2.240,1 triliun atau setara 90,9 persen dari target yang ditetapkan.
"Ini naik 2,8 persen dari tahun lalu," ujarnya.
Sementara itu, belanja negara telah mencapai Rp 2.240,8 triliun, atau setara 73,2 persen dari pagu yang ditetapkan. Nilai ini sebenarnya turun 4,7 persen dari periode yang sama tahun lalu.
"Hampir sama angkanya secara nominal antara pendapatan dan belanja negara, namun belanja negara ini baru 73,2 persen dari pagu anggaran yang ada dalam UU APBN," ucap Sri Mulyani.
Dengan perkembangan pendapatan dan belanja tersebut, APBN akhirnya mencatatkan defisit. Meskipun demikian, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menilai, perkembangan APBN sampai saat ini masih sesuai dengan target.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tren Surplus Berakhir, Sri Mulyani: APBN Oktober 2023 Mulai Defisit...", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2023/11/24/151100926/tren-surplus-berakhir-sri-mulyani--apbn-oktober-2023-mulai-defisit-.