Tanpa disadari, kondisi ini akan membuat daya cengkeram ban juga menjadi berkurang atau tidak sebagus ketika tekanan udaranya sesuai. Dengan demikian, risikonya akan lebih besar.
Selain Zulpata, hal yang sama juga diutarakan Chief Technology Officer Goodyear Chris Helsel. Menurut dia, bila kondisi ban dengan tekanan udara tak sesuai dapat berpengaruh terhadap stabilitas kendaraan.
"Kenyataannya, justru saat tekanan udara ban di bawah anjuran terjadi struktur berbentuk W. Di mana, bagian tengah tapak ban tidak menyentuh permukaan jalan," ucap Chris.
Sebaliknya, saat ban diberi tekanan udara yang lebih tinggi dari anjuran, maka telapak akan membentuk struktur U di mana hanya bagian tengah yang menyentuh jalan.
Kondisi tersebut dianggap tidak memberikan daya cengkram ban maksimum yang dibutuhkan saat mobil melintasi genangan air.
"Masalah-masalah itu seperti kurangnya traksi, tapak ban menjadi lebih cepat aus, bahkan yang paling fatal ialah kerusakan pada ban," katanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Salah Kaprah, Kurangi Tekanan Udara Ban Saat Musim Hujan Bisa Fatal", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/13/103100415/salah-kaprah-kurangi-tekanan-udara-ban-saat-musim-hujan-bisa-fatal.