Penelitian menunjukkan, otak pada orang yang bergerak aktif akan mempertahankan plastisitasnya seumur hidup.
Studi terbaru yang diterbitkan dalam NeuroImage pada Juni 2021 menemukan, kelompok pejalan kaki dan penari lebih bugar secara aerobik.
Sementara itu, anggota kelompok kontrol yang tidak berolahraga secara aerobik, menunjukkan penurunan kesehatan materi putih setelah enam bulan, dengan penipisan dan kerusakan akson yang lebih besar serta penurunan skor kognitif.
2. Daya ingat meningkat
Studi baru dari University of Maryland mengungkapkan, jalan kaki dapat memperkuat koneksi di dalam dan di antara tiga jaringan otak, termasuk jaringan yang terkait dengan penyakit Alzheimer.
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal for Alzheimer's Disease Reports pada Mei 2023 itu didasarkan pada penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa berjalan kaki dapat menurunkan aliran darah otak dan meningkatkan fungsi otak pada orang lanjut usia dengan gangguan kognitif ringan.
Dilansir dari Neuro Science, penelitian tersebut melibatkan 30 peserta yang berusia 71-85 tahun. Mereka diminta untuk berjalan kaki di atas treadmil sebanyak 4 kali dalam seminggu selama 12 minggu.
Sebelum dan sesudah program latihan, peneliti meminta peserta untuk membaca sebuah cerita pendek dan kemudian mengulanginya dengan lantang dengan sedetail mungkin.
Hasilnya, peneliti melihat adanya peningkatan signifikan pada kemampuan mengingat cerita para partisipan.
3. Konsentrasi meningkat