SONORABANGKA.ID - Adalah Selain Jepang, dan Korea Selatan, China menjadi salah satu negara di Asia Timur yang mengalami penurunan angka kelahiran.
Merujuk laporan Reuters, populasi di Negeri Tirai Bambu mengalami penurunan pada 2022-2023 imbas angka kelahiran yang rendah dan pandemi Covid-19.
Biro Statistik Nasional China mengatakan, jumlah total penduduk turun sebanyak 2,08 juta jiwa sehingga populasi negara ini menjadi 1,409 miliar jiwa pada 2023.
Jumlah tersebut lebih banyak ketimbang penurunan populasi sebesar 850.000 jiwa pada 2022.
Alasan warga China enggan memiliki anak
Sebagian warga China yang sudah menikah mengungkap alasan mereka memilih tidak mempunyai anak.
Seorang warga Beijing yang bekerja di sektor keuangan, Wang (42), mengatakan keputusan untuk mempunyai anak terlalu berisiko.
Ia menggambarkan memiliki keturunan seperti membuka kotak misteri dan pengeluarannya akan menjadi mahal jika keluarganya mempunyai anak.
"Saya tidak punya keberanian untuk membukanya," kata Wang dikutip dari ABC.
Wang juga menyatakan, kualitas hidupnya menjadi berkurang jika kehadiran anak ada dalam hidupnya.