SONORABANGKA.ID - Adalah Media sosial belakangan diramaikan dengan berbagai unggahan yang menggunakan istilah coquette.
Akun media sosial X @sheolar, misalnya, menyebutkan coquette sebagai hal-hal yang serba merah muda dan berpita-pita.
Senada, akun lain @irwanyns juga menganggap coquette berwarna serba merah muda.
Tak hanya di media sosial X, kata coquette juga banyak bermuncula di media sosial lain seperti TikTok atau Instagram.
Di TikTok, terdapat 1,2 juta video-video dengan tagar coquette. Video-video itu bahkan mendapatkan 18 juta penonton.
Lantas, apa arti sebenarnya arti dari coquette?
Arti coquette
Dikutip dari kamus Merriam Webster, terdapat dua arti dari kata coquette dalam bahasa Inggris, yaitu untuk menggambarkan perempuan dan jenis burung.
Kata coquette berarti perempuan yang berusaha untuk mendapatkan perhatian dan kekaguman dari laki-laki, meskipun tanpa kasih sayang yang tulus.
Coquette dalam pengertian ini memiliki arti mirip dengan kata "genit" dalam bahasa Indonesia.
Selain itu, coquette juga merupakan sebutan bagi salah satu dari jenis burung kolibri Amerika Latin dari genus Lophornis. Burung yang jantan, biasanya punya bulu warna-warni atau jambul di kepala.
Dilansir dari Vocabulary.com, kata coquette dalam bahasa Inggris berasal dari kata bahasa Perancis "coq".
Kata ini berarti "ayam jantan, burung jantan". Coquette adalah bentuk feminin dari coq yang mengacu pada burung betina kecil,
Asal gaya coquette
Meski diartikan sebagai perempuan genit atau nama burung, coquette menjadi tren fesyen yang terutama populer di kalangan perempuan Gen Z yang lahir tahun 1997-2012.
"Tren fesyen coquette adalah gaya Gen Z yang genit, lembut, dan hiper-feminin yang merujuk pada era Victoria," ujar penata gaya berbasis di Los Angeles, AS, Marisa Ledford, dikutip dari People.
Tren fesyen coquette merupakan pakaian berwarna pastel seperti merah muda dengan hiasan berupa pita atau renda serta motif bunga-bunga.
Marisa Ledford menjelaskan, mode pakaian ini sudah dikenal sejak zaman Marie Antoinette di Perancis pada pertengahan abad ke-18.
Tren ini juga terinspirasi dari estetika subkultur lolita Jepang yang populer pada 1990 dan 2000-an, dipadukan dengan fesyen era Victoria (1837-1901) dan Rococo (1720-1730).
Conquette bertambah populer pada awal 2010-an. Kini, media sosial seperti TikTok semakin menyebarkan tren fesyen coquette dalam beberapa tahun terakhir kepada kalangan warganet.
Sejarawan mode dari De Montfort University, Serena Dyer mengatakan, coquette bukan hanya gaya fesyen tapi sumber kekuatan dalam diri perempuan.
"Ini sebagian tentang hak perempuan atas tubuh mereka. Mereka menampilkan apa yang mereka inginkan dan bagaimana mereka ingin ditampilkan," ujarnya, dikutip dari BBC.
Meski coquette dianggap "genit", Dyer menilai perempuan menggunakan busana gaya tersebut tidak hanya untuk dilihat laki-laki.
Coquette merupakan tren fesyen yang tepat untuk menampilkan sisi lembut dan romantis dari seorang perempuan.
Marisa Ledford menyarankan agar perempuan yang ingin bergaya conquette mengenakan pakaian berpita, renda, hiasan mutiara, atau warna-warna pastel.
Dia juga menyarankan memakai aksesori seperti pita dan perhiasan kecil untuk mengikuti tren ini.
Pakaian yang masuk ke dalam gaya conquette antara lain gaun satin, baju renda, rok mini, baju berwarna merah muda, serta baju dengan hiasa payet.
Beberapa selebritas yang dikenal memakai pakaian bergaya coquette yang bisa menjadi inspirasi yakni Margot Robbie, Hailey Bieber, Lana Del Rey, Lily-Rose Depp, dan Sydney Sweeney.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Arti "Coquette", Istilah yang Belakangan Kerap Muncul di Media Sosial", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2024/03/13/123000665/mengenal-arti-coquette-istilah-yang-belakangan-kerap-muncul-di-media-sosial?page=all#page2.