Dalam 10 tahun sebagai BLUD, RSUD Drs. H. Abu Hanifah dicatat berhasil mengalihkan anggaran operasionalnya menggunakan sumber dana BLUD.
Saat ini anggaran APBD hanya membiayai gaji ASN dan tunjangannya ditambah sebagian kecil pembayaran gaji tenaga honorer.
RSUD Drs. H. Abu Hanifah juga mampu memberi Kontribusi BUMD. Seperti misalnya, Dana APBD fokus terhadap pengembangan kesehatan yang lain.
Selain itu, penggajian pegawai serta pembangunan di lingkungan UPTD RSUD Drs. H. Abu Hanifah memakai kemandirian BLUD RSUD Drs. H. Abu Hanifah.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur RSUD Drs. H. Abu Hanifah, dr Lismayoni dalam Penjurian TOP BUMD Awards 2024.
Menurut Lismayoni kembali, semua capaian tersebut tidak lepas dari keberhasilan perusahaan dalam mengelola Good Corporate Governance (GCG) secara terintegrasi, serta dalam menghadirkan inovasi dan memaksimalkan teknologi informasi yang ada.
"Dalam mengelola GCG secara terintegrasi, perusahaan yang memiliki aktivitas usaha adalah pelayanan jasa di bidang pelayanan kesehatan rumah sakit tipe C ini, dicatat menuangkan Tata Kelola Rumah Sakit pada pedoman pengorganisasian rumah sakit mulai dari renstra hingga Hospital by Law," jelasnya.
RSUD Drs. H. Abu Hanifah juga melakukan kontrak kinerja dan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kompetensi SDM.
Seperti pelatihan perumahsakitan yang meliputi Kepemimpinan, Kewirausahaan, Rencana Strategis Bisnis, Rencana Aksi Strategis, Rencana Implementasi dan Rencana Tahunan, Tatakelola Rumah Sakit, Standar Pelayanan Minimal, Sistem Akuntabilitas, Sistem Remunerasi Rumah Sakit, Pengelolaan Sumber Daya Manusia kepada pejabat struktural Rumah Sakit.
Selain itu juga, pelatihan kompetensi baik bagi SDM kesehatan, maupun non kesehatan dengan sekurang-kurangnya 20 jam per pegawai.
Sementara itu inovasi yang dihadirkan RSUD Drs. H. Abu Hanifah, di antaranya adalah BLUSUKAN (Bersama Lunturkan Semua Keluhan). Inovasi ini dicatat memiliki banyak manfaat.
Seperti misalnya, angka komplain berkurang, angka penyakit pegawai (kurang disiplin, kurang rapi, kurang ramah) jauh menurun, manajemen berbaur dengan pelayanan perifer, kebutuhan pelayanan sesuai dengan yang diperlukan. Terakhir, angka kepuasan pasien menjadi meningkat.
"Dalam memaksimalkan teknologi informasi, RSUD Drs. H. Abu Hanifah dicatat menghadirkan program Mobil JKN dan SIKETAWAI. Dengan adanya program Mobil JKN, maka mendaftar tanpa perlu lagi antri. Dan dengan program SIKETAWAI, membuat laporan kinerja pegawai menjadi lebih mudah," papar Lismayoni.