SonoraBangka.ID - Di tengah harga gula yang meningkat dan nilai rupiah sedang fluktuatif, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan ketersediaan pangan termasuk gula di seluruh daerah dalam kondisi aman selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1445 Hijriah/2024.
Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Kementan Andi Nur Alam Syah mengatakan, Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) terus berupaya menjaga dan meningkatkan produksi tebu agar dapat menjamin ketersediaan gula nasional selama Ramadhan hingga Lebaran.
Andi Nur mengungkapkan, kebutuhan gula konsumsi diperkirakan per bulan sebesar 270.000 ton dan akan terus bertambah selama Ramadhan.
“Untuk stok gula kristal putih (GKP) per tanggal 24 Maret 2024, masih aman sebesar 417.127 ton yang terdiri dari 143.758 ton GKP milik pabrik gula, 23.630 ton GKP milik pekebun, 249.321 ton GKP milik pedagang, sedangkan 418 ton GKP milik Badan Urusan Logistik (Bulog)," ujar Andi Nur dalam keterangan persnya, Senin (23/3/2024).
Dengan demikian, kata dia, bisa dipastikan stok GKP tetap aman selama Ramadhan hingga hari Raya Idul Fitri 2024.
Pada kesempatan itu, Andi Nur mengatakan, pihaknya telah melaksanakan survey Biaya Pokok Produksi (BPP) Tebu Tahun 2024 dengan melibatkan tim independen yang terdiri dari perguruan tinggi dan lembaga penelitian.
Dari survey tersebut, Ia berharap dapat mengetahui biaya usaha tani terkini sehingga dapat menjadi dasar dalam penentuan harga pokok penjualan (HPP) tebu dan gula oleh pemerintah.
Tak hanya itu, kata dia, Ditjenbun Kementan terus melakukan upaya lain untuk menjaga pasokan gula. Salah satunya adalah dengan menandatangani perjanjian kerja sama atau memorandum of understanding (MoU) dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Perhimpunan Agronomi Indonesia (Peragi) beberapa waktu lalu.
“(Kerja sama ini) untuk percepatan swasembada gula dan sebagai upaya mendukung produksi dan produktivitas komoditas tebu serta penyediaan bioetanol sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 40 Tahun 2023,” ujar Andi Nur.
Ditjenbun Kementan juga, kata dia, setiap tahun memberikan bantuan kepada pekebun tebu berupa kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi serta mendorong mereka untuk menggunakan fasilitasi permodalan melalui kredit usaha rakyat (KUR) dan pabrik gula sebagai offtaker.