Sebagai informasi, belakangan beredar kabar data instansi-instansi pemerintahan bocor dan dijual di dark web oleh para hacker.
Selain data Kemenhub, data milik Indonesian Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) dan data Badan Intelijen Strategis (Bais) juga diduga dibobol hacker.
Menurut tangkapan layar dari dark web yang beredar di media sosial, beberapa data Inafis yang bocor dan diperjualbelikan berupa identitas sidik jari, foto wajah, dan springboot. Data-data tersebut dijual dengan harga 1.000 dollar AS atau sekitar Rp 16,5 juta.
Sementara data Bais yang bocor merupakan dokumen intelijen file ter-compress tunggal tahun 2020-2022 dijual dengan harga 7.000 dollar AS atau setara Rp 115,5 juta.
Kabar kebocoran data instansi pemerintahan ini mencuat setelah adanya serangan ransomware pada Pusat Data Nasional (PDN) yang dikelola Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Serangan tersebut menyebabkan pelayanan imigrasi sempat lumpuh selama beberapa hari sehingga harus dilakukan pelayanan secara manual.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Data Ditjen Perhubungan Udara Bocor, Kemenhub Pastikan Tak Ganggu Operasional", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2024/06/29/091300526/data-ditjen-perhubungan-udara-bocor-kemenhub-pastikan-tak-ganggu-operasional.