SONORABANGKA.ID - Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Mansah menyoroti persoalan alokasi gas elpiji 3 kilogram bersubsidi pada masyarakat.
Ia pun mengajak semua pihak untuk memperbaiki data dalam penentuan alokasi serta penyaluran gas elpiji 3 kilogram bersubsid tersebut agar bisa berjalan dengan baik dan tepat sasaran.
Hal itu disampaikan Mansah saat menjadi narasumber pada Program Dialog Ruang Tengah yang tayang di kanal Digital Bangka Pos, Kamis (18/7/2024).
Menurutnya, jika data yang dimaksud sudah disusun dengan baik, maka persoalan alokasi dan penyaluran gas elpiji 3 kilogram bersubsidi ini bisa berjalan dengan tepat sasaran.
"Yang kita butuhkan hari ini tim data, kita buat dengan tegas yang berhak mendapatkan gas 3 kilogram ini, berdasarkan data yang sudah disusun dengan benar-benar itu," kata Mansah.
Ia juga menyayangkan saat pengusulan kuota gas elpiji bersubsidi hanya menggunakan estimasi kebutuhan dari masyarakat.
"Kita hari ini hanya dapat data dari pangkalan saja, kemudian pengusulan hanya estimasi kebutuhan saja, bukan berdasarkan siapa yang membutuhkan. Misalnya satu pangkalan dalam sebulan dapat sekian, terus di estimasi beberapa kekurangan," ungkapnya.
Sementara itu, Sales Branch Manager Pertamina Bangka, Sandi Suryanto menerangkan, dalam hal penyaluran gas elpiji bersubsidi, saat ini Pertamina bertindak sebagai operator sehingga hanya menerima data alokasi kebutuhan yang telah disusun dari masing-masing wilayah.
"Untuk Babel tahun ini ada penambahan alokasi tabung elpiji bersubsidi berjumlah 14.100.000 tabung. Sebelumnya tahun 2023 13.800.000 tabung per tahun, ada peningkatan sekitar 300 ribu," tutur Sandi.
Oleh karena itu, Sandi pun mengajak masyarakat Bangka Belitung untuk bisa bijak menggunakan gas elpiji 3 kilogram bersubsidi.
"Di dalam cover tabung (gas elpiji 3 kilogram) itu sudah jelas tertulis, hanya untuk masyarakat miskin. Jadi memang gas 3 kilogram ini hanya untuk masyarakat miskin," pungkasnya.