SonoraBangka.id - Ide untuk merayakan kemerdekaan dengan pertandingan tradisional pertama kali dimulai tahun 1950.
Pada masa itu pertempuran mempertahankan kemerdekaan mulai menurun.
Perayaan kemerdekaan RI kurang lengkap bisa tidak disertai dengan berbagai perlombaan tradisional, seperti lomba makan kerupuk, balap karung, dan panjat pinang.
Masyarakat perlu sesuatu yang menggelora untuk merayakan hari kemerdekaan. Dibuatlah perlombaan. Oh ya, di antara perlombaan 17 Agustus-an, ada yang sudah dimainkan sebelum tahun 1945.
1. Makan Kerupuk
Di awal kemerdekaan, kerupuk adalah lauk pauk bangsa Indonesia. Karena pada masa yang masa susah tersebut sulit untuk memenuhi kebutuhan lauk pauk dengan layak.
Kerupuk pun jadi simbol pangan bangsa Indonesia. Seiring dengan kemajuan bangsa, kerupuk sekarang hanya menjadi makanan pelengkap, tetapi masih tetap jadi favorit.
Dan bagi peserta dan panitia lomba, tidak akan lengkap jika Tujuhbelasan tidak ada lomba makan kerupuk.
2. Lomba balap karung
Di awal kemerdekaan, kehidupan masyarakat Indonesia masih sangat sulit. Banyak orang tidak memiliki pakaian yang layak dan hanya menggunakan karung goni untuk menutupi tubuh.
Atas dasar itu pula lomba balap karung diadakan. Pasalnya, pada masa awal kemerdekaan hanya karung yang tersedia untuk alat berlomba.
Tradisi ini pun terus dipertahankan sampai sekarang.
3. Lomba bakiak
Lomba tradisional yang tak kalah seru adalah bakiak. Dalam pertandingan ini, bakiak yang bentuknya seperti sandal panjang harus pakai 3-4 orang dan berjalan secepat mungkin.
Permainan bakiak ini sudah ada sejak tahun 1970-an. Inspirasinya datang dari Jepang yang menggunakan sandal geta atau sandal dari kayu. Umumnya digunakan oleh para Geisha.
Ada banyak versi soal nama bakiak ini. Ada yang bilang berasal dari bahasa Arab yang artinya sisa-sisa tidak terpakai. Karena itu juga ada bakiak yang terbuat dari kayu atau karet ban bekas.
4. Tarik tambang
Perlombaan tarik tambang adalah lomba di mana dua tim berusaha untuk menarik seutas tali tambang.
Siapa yang paling kuat menarik lawan melewati batas garis yang ditentukan, itulah pemenangnya.
Pertandingan ini terlihat sederhana. Namun, ini jadi simbol persatuan dan kekompakan saat melawan penjajah.
5. Panjat Pinang
Tradisi lomba panjat pinang sudah ada jauh sebelum kemerdekaan.
Dulu lomba panjat pinang dilaksanaan pada tanggal 31 Agustus untuk memperingati Koningginnedag. Yaitu hari kelahiran Ratu Wilmena dari Belanda.
Pada masa itu dilakukan berbagai festival dan pertandingan. Salah satunya yang paling populer adalah panjat pinang.
Pada masa kolonial Belanda, panjat pinjang disebut dengan de Klimmast, yang artinya memanjat tiang. Yang bertanding adalah masyarakat pribumi dan ditonton orang Belanda.
Jadi, supaya lebih meriah peserta tidak sekadar memanjat pohon pinang yang licin tetapi juga berusaha untuk merebut hadiah yang sudah digantung di pada puncak pohon.
Artikel ini telah terbit di https://www.kabarbumn.com/ragam/112707980/asal-usul-panjat-pinang-dan-lomba-tradisional-lain-di-perayaan-17-agustus?page=2