"Sesuai komitmen Waskita, pembangunan bendungan ini selesai tepat waktu," ujar Corporate Secretary Ermy Puspa Yunita dalam keterangan resmi, Jumat (23/8/2024).
Ia menjelaskan, keberadaan bendungan sangat dibutuhkan masyarakat.
Itu karena berfungsi sebagai penyuplai air irigasi ke lahan pertanian, penyedia air baku, serta pengendali banjir.
Pembangunan Bendungan Margatiga, sambungnya, diikuti dengan pembangunan jaringan irigasinya.
"Suplai air yang berkelanjutan dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya tanam satu kali dalam setahun, dapat menjadi dua sampai tiga kali," jelas dia.
Disebutkan, bendungan itu memiliki kapasitas tampung sebanyak 42,31 juta meter kubik (m3).
Sementara luas genangannya sebesar 2.217 Hektar (Ha), dengan tinggi mencapai 22,5 meter.
Secara rinci, manfaatnya bagi pengairan Daerah Irigasi (DI) di provinsi Lampung seluas 16.588 Ha, meliputi DI Jabung Kiri seluas 5.638 Ha dan potensi DI Jabung Kanan sebesar 10.950 Ha.
Kemudian pasokan air baku yang akan ditambah menembus 0,8 m3 per detik untuk Kabupaten Lampung Timur.
Ermy menjelaskan, bendungan yang memiliki konstruksi tipe urugan ini mempunyai panjang puncak mencapai 321,76 meter.
Sedangkan lebar puncak puncaknya sepanjang tujuh meter.
"Dengan panjang dan lebar puncak tersebut, Bendungan Margatiga juga diproyeksikan mampu mereduksi banjir sebesar 83,10 m3 per detik untuk sebagian wilayah di Bandar Lampung dan Lampung Timur," tutur dia.
Fungsi lain bendungan ini, lanjut Ermy, yakni sebagai konservasi air, penggelontoran air yang mencegah air asin, dan potensi pariwisata.
Perlu diketahui, Waskita telah mengerjakan 83 PSN per Juli 2024.
Sementara itu, sebanyak 36 di antaranya mulai dibangun saat kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir atau sejak Oktober 2019, misal proyek Jembatan Musi dan LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome-Manggarai).
Artikel ini telah terbit di https://www.kabarbumn.com/rilis-bumn/115018957/presiden-jokowi-resmikan-bendungan-margatiga-garapan-waskita-karya-dukung-lumbung-pangan-di-kawasan-lampung?page=2