SonoraBangka.ID - Marbot, film bergenre drama religi, hadir dengan dibintangi oleh Zayyan Sakha, Annisa Trihapsari, Syahwa Larisa, dan Ucup Supriadi.
Marbot menawarkan narasi yang menggugah hati tentang pengabdian, tanggung jawab, dan hubungan keluarga yang sarat makna.
Sebenarnya, Malik punya impian untuk melanjutkan kuliah demi mengejar cita-citanya. Namun, harapan itu kandas ketika Nyak-nya meminta Malik untuk melanjutkan pekerjaan sebagai marbot masjid. Konflik keduanya seolah tak ada habisnya dan masing-masing menyatakan argumennya.
Ayah Malik memang merupakan Marbot di kampung tersebut dan setelah ia meninggal, ibunya lah yang menggantikan posisi tersebut. Keengganan warga kampung untuk menjadi Marbot menjadi kekuatiran ibunya dan Malik menyerukan adzan untuk mengantikan sementara karena yang bersangkutan sedang sakit.
Di satu sisi Malik membuat bangga ibunya karena berhasil mengajak warga terutama anak remaja kampungnya untuk kembali sholat di mushola dan membuat suasana kembali seperti sedia kala. Apakah Malik berhasil mewujudkan cita-citanya untuk kuliah atau harus mengikuti anjuran ibunya menjadi Marbot?
Film ini tidak hanya menyoroti peran marbot dalam merawat dan menjaga masjid, tetapi juga menampilkan aspek pengabdian ikhlas yang sering kali terlupakan dalam kehidupan sehari-hari. Pesan moral yang diusung terasa kuat dan relevan, terutama di tengah kehidupan modern yang serba cepat dan individualistik.
Zayyan Sakha berhasil memerankan karakter Malik dengan baik. Ekspresi wajah dan bahasa tubuhnya mampu menggambarkan sosok pemuda yang tulus dan ikhlas dalam menjalani hidup.
Annisa Trihapsari, sebagai ibu Malik, juga memberikan performa yang mengesankan, menggambarkan kehangatan dan kebijaksanaan seorang ibu yang menjadi pilar keluarga. Penampilan Syahwa Larisa dan Ucup Supriadi menambah warna dalam cerita, memberikan keseimbangan antara momen serius dan humor yang menyegarkan.
Dari segi visual, Marbot menggunakan pendekatan sinematografi yang sederhana namun efektif dalam menyoroti keindahan masjid dan kehidupan di sekitarnya. Setiap frame terlihat alami dan mendukung alur cerita yang ingin disampaikan. Penggunaan pencahayaan yang lembut dan warna-warna yang hangat turut menciptakan suasana damai yang sesuai dengan tema religi film ini.
Film Marbot karya sutradara Ario Rubbik sudah dapat disaksikan secara resmi di platform digital KlikFilm.
artikel ini telah tayang di https://www.grid.id/read/044144878/perjalanan-hidup-dalam-bingkai-religi-hadir-lewat-film-marbot