SonoraBangka.id - Hari ini, Rabu (4/9/2024) siang masyarakat Desa Teluk Limau, Kecamatan Parittiga, ramai memadati pantai Siangau.
Mereka berkumpul untuk menyaksikan berbagai kegiatan di acara adat Rebo Kasan.
Kegiatan dimulai sejak pagi, hingga berakhir sore nanti. Diisi oleh berbagai penampilan, dari tarian kreasi, joget tobelo, atraksi barongsai, hingga hiburan dari versi musik.
Adat Rebo Kasan menjadi ritual masyarakat melayu pesisir pantai Siangau di Desa Teluk Limau, yang memadukan nilai-nilai religius hingga legenda nenek moyang, untuk berdoa tolak bala atau musibah sekaligus harapan para nelayan agar hasil tangkapannya melimpah.
"Rabu Kasan berlangsung setiap tahun, dalam rangka menjunjung kearifan lokal atau local wisdom. Selain kita ingin meningkatkan pariwisata di Bangka Barat, terutama di Desa Teluk Limau, di Pantai Siangau," kata Ketua Pelaksana Adat Rebo Kasan, Taryudi kepada Bangkapos.com, Rabu (4/9/2024).
Ia menjelaskan, latar belakang Rebo Kasan awalnya, untuk tolak bala dilakukan ritual adat mandi bersama di pantai, bersama tokoh adat di Desa Teluk Limau.
"Doa tolak bala, lalu mandi sama-sama di Pantai. Setelah itu di isi oleh acara lainnya dari tari adat, barongsai, tujuan mempersatukan memajukan pariwisata dan adat tadi. Dari suku melayu dan thionghoa berbaur menjadi satu," ujarnya.
Ia menjelaskan, kegiatan Rebo Kasan di Desa Teluk Limau, dilaksanakan selama satu hari, dari pagi hingga sore.
Antusias masyarakat terlihat di pantai Siangau, mereka mendirikan tenda-tenda, sembari membawa lauk pauk serta ketupat dari rumah, untuk dimakan bersam-sama.
"Setiap tahun alhamdulilah ramai, mereka liburan dengan keluarga me.bangun tenda sendiri bersama dengan keluarga," katanya.