( )

Ada di Medan! Yuk Wisata Sejarah ke Istana Maimun, Bukti Kejayaan Kesultanan Deli

17 September 2024 08:08 WIB

SonoraBangka.id - Medan merupakan pusat pemerintahan Kesultanan Deli, sebelum menjadi ibukota provinsi Sumatra Utara.

Kesultanan Deli didirikan tahun 632 oleh Tuanku Panglima Gocah Pahlawan di Tanah Deli.

Di Tanah Deli, sekarang Medan, Kesultanan Deli masih berdiri, walaupun tidak berkekuatan politik.

Sisa-sisa kejayaannya pun masih ada. Salah satu yang terkenal dan banyak dikunjungi adalah Istana Maimun.

Nama permaisuri
Istana Maimun didirikan di masa pemerintahan Sultan Ma'mun Al Rashid Perkasa Alamsyah yang berkuasa tahun 1873-1924.

Istana dibangun selama 3 tahun dan selesai pada tahun 1891.

Istana ini didirikan sebagai tempat tinggal Sultan Ma'mun yang sebelumnya berada di Medan Labuhan.

Nama Istana Maimun diambil dari nama Siti Maimunah, permaisuri Sultan.

Pemberian nama ini menunjukkan cinta sultan pada istrinya. Selain itu, maimunah punya arti berkah.

Istana Maimun memilliki luas sekitar 2.772 meter persegi.

Bangunannya terdiri atas 30 ruangan dan terbagi atas tiga bagian utama.

Yaitu, bangunan induk, bangunan sayap kiri dan bangunan sayap kanan.

Di dekat Istana ada Masjid Al- Mashun atau Masjid Raya Medan dan Taman Sri Deli.

Arsitektur Melayu dan Eropa
Istana Maimun diarsiteki Theodore van Erp, arsitektur yang juga kapten tentara kerajaan Belanda.

Bangunan istana didominasi warna kuning yang jadi ciri khas Kesultanan Deli.

Arsitekturnya didesain dengan gaya Eropa, Persia, India, dan Melayu.

Arsitektur Melayu terlihat pada atas istana yang berbentuk limas, bercorak pucuk rebuk dan awan boyan.

Sementara gaya Eropa terlihat pada model tiang-tiang, dinding, kubah dan lampu gantung.

Lantai dari tangga utama dan pintu masuk balairung dipengaruhi gaya Italia.

Sejumlah perabotan istana khusus dari Belanda dan Inggris.

Berubah menjadi museum
Sekarang Istana Maimun difungsikan untuk museum. Keturunan Sultan Deli tinggal di tempat lain.

Mereka hanya menggunakan museum hanya untuk acara adat dan peristiwa penting saja.

Bangunan induk istana terbuka untuk umum. Orang bisa melihat langsung kemegahan Kesultanan Deli.

Di sini dipajang foto keluarga sultan, singgasana mewah yang didominasi warna kuning.

Di halaman istana dipasang Meriam Puntung, dulu digunakan dalam perang antara Kerajaan Haru dan Kerajaan Aceh.

Karena sering digunakan akhirnya meriam ini terputus jadi dua. Sisanya ini yang dipajang di halaman istana.

Konon sisa setengahnya terlempar jauh sampai ke Kabupaten Karo.

Diketahui bahwa, Istana Maimun ini sudah ditetapkan sebagai cagar budaya sejak tahun 1988.

Nah, untuk lokasinya yakni di jalan Brigjen Katamso no 66 Medan. Tiket masuk Rp10.000 (dewasa) dan Rp5.000 (anak-anak).

Artikel ini telah terbit di https://www.kabarbumn.com/ragam/115093662/wisata-sejarah-ke-istana-maimun-bukti-kejayaan-kesultanan-deli-di-tanah-yang-kini-menjadi-lokasi-kota-medan?page=3

Sumberwww.kabarbumn.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm