Taman Sari, Yogyakarta
Taman Sari, Yogyakarta ( (Shutterstock/Nuttaphong Kanchanachaya ))

Kemegahan dan Keelegannya Masih Tersisa Sampai Sekarang, Inilah Taman yang Dulu Menjadi Tempat Anggota Kerajaan Bersantai

24 September 2024 10:46 WIB

SonoraBangka.id - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) atau Jogja memiliki banyak peninggalan bersejarah yang kini menjadi obyek wisata.

Salah satunya kompleks Taman Sari yang lokasinya tidak jauh dari Keraton Yogyakarta. 

Dari zaman dulu kala, taman menjadi tempat untuk melepaskan penat hingga kegundahan.

Bahkan di masa kerajaan, banyak taman dibangun untuk memenuhi kepentingan keluarga berdarah biru.

Keberadaan kerajaan di Indonesia bisa saja sudah punah, tetapi tidak demikian demikian dengan taman-tamannya.

Taman yang dulu dibangun dengan megah tersebut menjadi warisan yang tak ternilai harganya.

1. Taman Air Gua Sunyaragi
Taman ini dulu milik Kasultanan Cirebon. Lokasinya di antara Keraton Kasepuaan dan Kanoman.

Taman Air Gua Sunyaragi diperkirakan didirikan tahun 1703 oleh Pangeran Kararangen, cicit Sunan Gunung Jati.

Taman ini menjadi tempat rekreasi keluarga Sultan dan kerabatnya.

Di sini dibangun bukit buatan yang dibangun dari kombinasi batu karang dan bahan bangunan.

Di dalamnya terdapat gua buatan yang dulu digunakan untuk tempat istirahat dan meditasi Sultan.

Lokasi taman di Sunyaragi, Kecamatan Kesambi, Cirebon. Buka setiap hari jam 08.00-17.00 WIB.

2. Taman Sari
Taman warisan kerajaan ini paling populer di Indonesia dan banyak dikunjungi turis.

Taman milik Keraton Yogyakarta ini didirikan Sultan Hamengkubuwono I antara tahun 1758-1759.

Taman terdiri atas gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air, danau buatan, dan lorong bawah air.

Dulunya taman ini jadi tempat pemandian para putri bangsawan dan tempat bersantai.

Taman Sari sempat mengalami kerusakan.

Disusul gempa tahun 1867 yang membuat banyak bangunan hancur.

Taman Sari direnovasi serius tahun 1977 dan menjadi tempat wisata sampai sekarang.

3. Taman Sriwedari
Taman Sriwedari dimiliki Keraton Solo. Didirikan Pakubuwono X tahun 1877.

Lahannya dibeli dari Tuan Johanes Booslar dengan luas 99.889 meter per segi.

Masyarakat Solo pada zaman dulu menyebutnya sebagai Kebon Raja atau taman sang raja.

Dulunya taman dihiasi beragam bunga yang wangi dan hewan peliharaan raja.

Keluarga kerajaan yang ke Taman Sriwedari selain bersantai juga melakukan meditasi.

Taman Sri Wedari kini menjadi tempat pertunjukan seni wayang orang dan juga pasar malam yang terbuka untuk umum.

4. Taman Ujung
Taman Ujung berada di Desa Ujung, jalan Raya Taman Tumbu, Karangasem, Bali.

Taman warisan kerajaan Karangasem, Bali, ini dikenal juga dengan nama Taman Sukasada.

Taman didirikan pada awal abad 20 oleh Raja Karangasem I, Gusti Bagus Jelantik.

Dari awalnya seluas 400 hektare sekarang tersisa 10 hektare. Tanah ini raja bagikan untuk masyarakat sekitar.

Arsitektur taman dipengaruhi gaya taman-taman di Jawa.

Taman Ujung memiliki kolam berbentuk persei dengan ada pulau kecil di tengahnya.

Taman Ujung sempat mengalami kehancuran saat Gunung Agung meletes tahun 1963.

Namun setelah direnovasi, taman ini bisa dikunjungi oleh publik.

Nah, kapan kita berkunjung kesana?

Artikel ini telah terbit di https://www.kabarbumn.com/ragam/115120014/inilah-taman-yang-dulu-menjadi-tempat-anggota-kerajaan-bersantai-kemegahan-dan-keelegannya-masih-tersisa-sampai-sekarang?page=3

 
 
 
 

Sumberwww.kabarbumn.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm