SONORABANGKA.ID - Merupakan Dalam membeli motor bekas, salah satu faktor yang kerap dijadikan patokan adalah jarak tempuh atau kilometer. Anggapan ini sering dijadikan standar untuk menilai kondisi motor.
Padahal, kilometer rendah bukan satu-satunya indikator bahwa motor dalam kondisi prima. Banyak aspek lain yang perlu diperhatikan untuk memastikan motor bekas yang dibeli masih layak jalan dan tidak memerlukan perbaikan besar di kemudian hari.
Ivan, pengelola Babay Motor, mengatakan bahwa banyak pembeli terjebak dengan anggapan bahwa motor dengan kilometer rendah otomatis lebih baik.
"Memang, jarak tempuh yang rendah bisa jadi pertimbangan, tetapi bukan satu-satunya faktor penentu. Kondisi mesin, riwayat perawatan, dan cara pemakaian motor juga sangat penting," katanya kepada Kompas.com, Kamis (10/10/2024).
Ivan menambahkan bahwa beberapa motor bekas dengan kilometer rendah bisa saja memiliki masalah tersembunyi.
"Motor yang jarang digunakan atau hanya dipakai di dalam kota dengan jarak pendek kadang-kadang tidak terawat dengan baik. Bisa jadi oli jarang diganti, atau ada komponen yang sudah aus karena motor terlalu lama dibiarkan tanpa perawatan," jelasnya.
Untuk itu, Ivan merekomendasikan calon pembeli motor bekas agar tidak cuma fokus pada angka kilometer, tetapi juga melakukan pengecekan menyeluruh terhadap kondisi fisik dan mekanis motor.
"Bawa ke bengkel terpercaya, cek mesin, rem, ban, serta kondisi rangka. Jangan ragu untuk melakukan tes jalan agar Anda bisa merasakan langsung performa motor tersebut," tambahnya.
Dengan demikian, pembeli bisa mendapatkan motor bekas yang tidak hanya terjangkau, tetapi juga tetap berkualitas dan aman untuk digunakan dalam jangka panjang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beli Motor Bekas, Jangan Tergiur Kilometer Rendah Saja", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2024/10/11/064200515/beli-motor-bekas-jangan-tergiur-kilometer-rendah-saja.