Jika anak merasa takut diolok-olok karena kemampuan olahraganya, latihlah bersama di rumah dan tekankan bahwa setiap orang memiliki keahlian dan kelemahan.
4. Ajarkan Tanggung Jawab dan Refleksi Diri
Tekankan pentingnya mengikuti aturan di sekolah dan berikan dorongan pada anak untuk bertanggung jawab atas tindakannya.
Sampaikan bahwa cara terbaik untuk mendapatkan perhatian positif adalah dengan mengikuti aturan dan berprestasi dalam tugas-tugasnya.
Meninjau kembali aturan kelas bersama anak dapat membantu mereka memahami ekspektasi yang ada.
5. Evaluasi dan Konsultasi dengan Ahli Jika Masalah Berlanjut
Setelah menerapkan strategi-strategi seperti disinggung pada poni-poin sebelumnya, periksa apakah ada perubahan dalam perilaku anak.
Jika perilaku tidak membaik atau semakin memburuk, konsultasikan dengan dokter atau ahli perkembangan anak.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, orang tua dapat membantu anak menghadapi situasi sulit dan membangun keterampilan sosial, emosional, dan akademik yang lebih baik di sekolah.
Nah, semoga informasi di atas bermanfaat dan menambah wawasan.
Artikel ini telah terbit di https://www.parapuan.co/read/534173142/berkaca-dari-kasus-guru-honorer-supriyani-ini-cara-bersikap-jika-anak-ditegur-gurunya?page=all