"Yang pasti kita menjadikan Indonesia sebagai salah satu yang paling besar di global," kata Liu.
Diketahui, BYD telah menyatakan komitmennya untuk menginvestasikan hingga Rp 11,7 triliun untuk pendirian fasilitas pabrik perakitan mobil listrik di Indonesia, menjadikan negara ini sebagai salah satu basis produksinya.
Komitmen itu lantas ditangkap oleh Pemerintah, dalam hal ini Menko Perekonomian dan Kementerian Perindustrian. Sehingga perusahaan memperoleh insentif pembebasan tarif bea masuk dan PPnBM untuk mobil-mobil yang diimpor sampai akhir 2025.
Insentif terkait tertuang dalam Peraturan Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala BKPM Nomor 6 Tahun 2023, yang kemudian direvisi menjadi Peraturan Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala BKPM Nomor 1 Tahun 2024.
Adapun fasilitas manufaktur dari BYD ini, disebut memiliki kapasitas 150.000 unit per tahun. Perusahaan menargetkan aktivitas produksi perdana dimulai dua tahun ke depan sejak resmi berjualan atau secepat-cepatnya akhir 2025.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Airlangga Tagih Janji Pembuatan Pabrik BYD di Indonesia", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2024/12/02/070200215/airlangga-tagih-janji-pembuatan-pabrik-byd-di-indonesia.