Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, dr. Tri Wahyuni
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, dr. Tri Wahyuni ( Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah )

Kasus DBD Tahun 2024 di Pangkalpinang Tembus 278 Kasus! Dinkes Waspada Lonjakan Awal 2025

16 Februari 2025 06:17 WIB

SonoraBangka.id - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pangkalpinang mengalami lonjakan signifikan sepanjang 2024, mencatat 278 kasus dengan lima kematian. Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang memperingatkan bahwa tren peningkatan ini diprediksi berlanjut pada awal 2025 seiring tingginya curah hujan.

Data Dinas Kesehatan menunjukkan kasus DBD mencapai puncaknya pada Desember 2024 dengan 55 kasus. Angka Insidence Rate (IR) tahun ini tercatat 115 per 100.000 penduduk, sementara Case Fatality Rate (CFR) mencapai 1,84 per 100.000 penduduk. Sebaran kasus telah mencakup 39 kelurahan, menandakan ancaman serius bagi masyarakat.

Selain faktor cuaca akibat El Nino, tingginya mobilitas penduduk, termasuk anak-anak sekolah, turut mempercepat penyebaran penyakit ini.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, dr. Tri Wahyuni, mengungkapkan bahwa Dinas Kesehatan telah menyiapkan berbagai strategi pencegahan guna menekan angka kasus DBD. Upaya yang dilakukan meliputi:

1. Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik– Warga diminta aktif memeriksa jentik nyamuk di rumah dan lingkungan sekitar.
2. Edukasi dan Sosialisasi – Peningkatan kesadaran masyarakat tentang 3M Plus serta gejala DBD.
3. Fogging Selektif dan Penguatan Surveilans – Pemantauan intensif oleh Puskesmas dan Tim Gerak Cepat (TGC).
4. Kolaborasi Lintas Sektor – Camat, lurah, dan RT/RW diminta mengaktifkan kembali Pokjanal DBD.

Angka Bebas Jentik (ABJ) di beberapa wilayah masih di bawah target nasional 95 persen, menjadi alarm bahaya 2025. 

"Dengan prediksi curah hujan tinggi, warga diminta semakin waspada. Pemerintah menargetkan peningkatan capaian ABJ dan pengurangan angka DBD dengan strategi lebih agresif. Semua harus terlibat dalam pemberantasan sarang nyamuk," ujar dr. Tri Wahyuni kepada Bangkapos.com, Sabtu (15/2/2025).

Kata dr. Tri, grafik perbandingan antara tahun 2023 dan 2024 menunjukkan bahwa kasus DBD tahun kemarin lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Jika tidak ada langkah preventif yang lebih ketat, dikhawatirkan kasus DBD di awal tahun 2025 juga akan mengalami lonjakan.

"Dengan prediksi curah hujan tinggi pada awal 2025, masyarakat diimbau untuk lebih aktif dalam upaya pencegahan DBD. Pentingnya kerja sama antara masyarakat, tenaga kesehatan, dan stakeholder terkait dalam menekan angka kasus," jelasnya.

Menurutnya, Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang menargetkan peningkatan capaian ABJ dan mengurangi angka kejadian DBD dengan strategi yang lebih masif, termasuk fogging selektif dan pemantauan rutin oleh kader kesehatan.

"Warga harus semakin sadar akan bahaya DBD dan proaktif dalam memberantas sarang nyamuk. Perubahan iklim yang tidak menentu serta mobilitas penduduk yang tinggi bisa memperburuk kondisi jika tidak ada upaya bersama," terangnya. 

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Kasus DBD Tahun 2024 di Pangkalpinang Tembus 278 Kasus! Dinkes Waspada Lonjakan Awal 2025, https://bangka.tribunnews.com/2025/02/15/kasus-dbd-tahun-2024-di-pangkalpinang-tembus-278-kasus-dinkes-waspada-lonjakan-awal-2025.
Penulis: Andini Dwi Hasanah | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar

SumberBangkapos.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm