SonoraBangka.id - Masyarakat Indonesia memiliki sejumlah tradisi unik dalam menyambut bulan suci Ramadhan.
Salah satunya adalah padusan yang umumnya dilakukan oleh masyarakat Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Tradisi ini diyakini sebagai simbol pembersihan lahir dan batin sebelum memasuki bulan suci Ramadan.
Padusan berasal dari kata "adus" dalam bahasa Jawa yang berarti mandi.
Ritual ini telah berlangsung turun-temurun dan erat kaitannya dengan ajaran Wali Songo yang menyebarkan Islam di Nusantara.
Mandi besar dalam Padusan dianggap sebagai persiapan spiritual agar umat Muslim bisa menjalani ibadah puasa dengan hati dan jiwa yang bersih.
Biasanya, masyarakat melaksanakan Padusan di sumber mata air alami, seperti Umbul Pengging di Boyolali, Umbul Manten di Klaten, atau Pantai Parangtritis di Yogyakarta.
Selain menjadi momen spiritual, tradisi ini juga menarik wisatawan yang ingin merasakan budaya lokal.
Setiap tahun, tempat-tempat Padusan dipadati oleh ribuan warga yang ingin mengikuti tradisi ini.
Di era modern, pelaksanaan Padusan mengalami beberapa perubahan.
Di beberapa daerah, tradisi ini dikemas dalam acara yang lebih besar dengan pertunjukan seni dan doa bersama.
Namun, esensi utamanya tetap sama, yaitu membersihkan diri sebelum memasuki bulan penuh berkah.
Dengan tetap melestarikan tradisi ini, masyarakat tidak hanya menjaga warisan leluhur tetapi juga memperkuat spiritualitas dalam menyambut Ramadan.
Memang, tradisi Padusan menjadi bukti bahwa nilai-nilai budaya dan religi bisa berjalan berdampingan.
Artikel ini telah terbit di https://www.kabarbumn.com/ragam/115654656/mengenal-padusan-tradisi-penyucian-diri-untuk-menyambut-bulan-ramadan?page=2