SONORABANGKA.ID - Adalah Presiden China Xi Jinping bertemu dengan Jack Ma dan sejumlah bos perusahaan teknologi terkemuka di Beijing, Senin (12/2/2024).
Jack Ma, pendiri Alibaba, hadir bersama pendiri Huawei Ren Zhengfei, CEO BYD Wang Chuanfu, CEO CATL Zeng Yuqun, CEO Tencent Pony Ma, CEO Meituan Wang Xing, CEO Xiaomi Lei Jun, dan CEO DeepSeek Liang Wenfeng.
Pertemuan ini berlangsung di Balai Agung Rakyat dan disiarkan oleh televisi pemerintah, CCTV.
Menurut kantor berita Xinhua yang dilansir CNN, Xi Jinping mengatakan para pengusaha memiliki "potensi besar dan prospek yang menjanjikan,".
Ia juga meyakinkan tantangan ekonomi yang dihadapi Tiongkok saat ini bersifat sementara dan pemerintah akan menghapus hambatan bagi persaingan usaha yang adil.
"Sekarang adalah waktu yang tepat bagi perusahaan swasta dan para pengusaha untuk berkembang," kata Xi Jinping dalam pertemuan tersebut.
Ini adalah simposium serupa dengan yang ia gelar pada 2018 bersama para pemimpin bisnis swasta.
Sinyal Baru bagi Dunia Usaha
Pertemuan ini berlangsung cuma beberapa pekan setelah perusahaan rintisan China, DeepSeek, menarik perhatian global dengan model kecerdasan buatan (AI) terbarunya.
Model ini disebut mampu bersaing dengan raksasa teknologi asal Amerika Serikat dengan biaya yang jauh lebih rendah.
Keberhasilan DeepSeek membawa optimisme bagi sektor teknologi China, yang masih berusaha bangkit dari kebijakan regulasi ketat selama lebih dari tiga tahun terakhir.
Tindakan keras itu bermula pada akhir 2020 setelah Jack Ma mengkritik regulator keuangan dan sistem perbankan China.
Kritiknya memicu gelombang pengawasan yang menargetkan sejumlah perusahaan besar seperti Tencent, Didi, dan Meituan. Sejak saat itu, Ma memilih menghindari sorotan publik.
Kemunculannya dalam pertemuan dengan Xi Jinping mengisyaratkan bahwa pemerintah mungkin mulai melunak terhadap sektor swasta.
Menurut Angela Huyue Zhang, profesor hukum di University of Southern California, kehadiran Ma menunjukkan kekhawatiran pemerintah terhadap perusahaannya sudah mereda.
"Dengan ekonomi yang melambat dan tekanan geopolitik meningkat, pemerintah ingin menunjukkan bahwa mereka tetap menghargai dan bergantung pada sektor swasta untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi," kata Zhang kepada CNN.
Upaya Membangkitkan Kepercayaan Pengusaha
Pemerintah China menghadapi tantangan berat dalam menjaga stabilitas ekonomi.
Pemulihan ekonomi pasca-pandemi tidak berjalan secepat yang diharapkan, terutama akibat krisis sektor properti dan rendahnya kepercayaan konsumen.
Sektor swasta, yang menyumbang lebih dari 60 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) Tiongkok dan menyediakan lebih dari 80 persen lapangan kerja, semakin khawatir dengan kebijakan yang berubah-ubah. Pemerintah beberapa kali mencoba menenangkan dunia usaha, tetapi skeptisisme masih tinggi.
Indeks Hang Seng China Enterprises—yang mencerminkan kinerja perusahaan-perusahaan besar China—sempat menyentuh level tertinggi sejak 2022 setelah kabar soal pertemuan ini mencuat. tapi, pada Senin, indeks itu kembali turun sekitar 1 persen.
Ketua Primavera Capital Fred Hu menilai pertemuan ini sebagai "perubahan arah yang besar" dalam kebijakan pemerintah terhadap dunia usaha.
"Sektor swasta adalah tulang punggung ekonomi Tiongkok dan mesin pertumbuhan utama. Namun, ketidakpastian kebijakan dalam beberapa tahun terakhir telah menekan dunia usaha, berdampak negatif pada ekonomi, serta meningkatkan angka pengangguran, terutama di kalangan anak muda," ujar Hu kepada Reuters.
Tindakan keras terhadap perusahaan teknologi sebelumnya menghapus nilai pasar lebih dari 1 triliun dolar AS (sekitar Rp 15.600 triliun) dari berbagai perusahaan Tiongkok yang kuat.
Selain itu, kebijakan ketat terhadap sektor pendidikan dan layanan pesan-antar makanan pada 2021 membuat beberapa pengusaha ragu untuk berekspansi.
Meski regulasi ketat tampaknya mulai mereda, belum jelas apakah pertemuan ini akan benar-benar membawa perubahan signifikan bagi dunia usaha.
Namun, pertemuan antara Xi Jinping dan para taipan teknologi ini setidaknya menjadi sinyal bahwa pemerintah mulai membuka ruang bagi sektor swasta untuk kembali berkembang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Xi Jinping Temui Jack Ma dan Bos Teknologi, Sinyal Dukungan ke Swasta?", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2025/02/18/160948626/xi-jinping-temui-jack-ma-dan-bos-teknologi-sinyal-dukungan-ke-swasta?page=all#page2.