Rupanya sepatu milik Demul yang rusak ini rupanya memiliki sejarah panjang.
Ternyata sepatu tersebut merupakan kenang-kenangan di masa awal-awal Dedi Mulyadi memegang jabatan di dunia politik.
Bahkan usia masa pemakaian sepatu tersebut diperkirakan sudah lebih dari 20 tahun.
Namun sepatu tersebut masih tetap dipakai oleh Dedi Mulyadi hingga tahun 2025.
Tentunya sepatu hitam milik Dedi Mulyadi ini juga sudah mengalami perbaikan-perbaikan karena kerusakan.
Tetapi ketika kembali dipakai untuk persiapan pelantikan kepala daerah di Jakarta, sepatunya tersebut kembali rusak.
Kondisi sepatunya yang rusak ini dibagikan Dedi Mulyadi di akun Instagram pribadinya, @dedimulyadi71, pada Rabu (19/2/2025).
Melalui video yang diunggah ini, awalnya dia menceritakan esensi dari baris berbaris yang dia lakukan bersama para gubernur terpilih lainnya.
"Ini kita baru selesai kegiatan belajar baris berbaris," ucap Dedi Mulyadi, melansir TribunnewsBogor.com.
"Sebenarnya sih bukan belajar baris berbaris, ngatur masuk ke Istana agar tertib, tidak kayak masuk ke stadion mau nonton main bola, itu sebenarnya esensinya," jelasnya.
Kemudian Dedi menceritakan kejadian yang menarik saat latihan baris berbaris tersebut.
Dedi kemudian menunjukan sepatu hitamnya yang rusak berupa alas sepatu yang patah dan robek.
"Kemudian nih yang menarik, sepatu saya ini, sampai begini nih, waduh sampai patah ini tadi latihan baris," kata Dedi sambil menunjukan sepatu rusaknya.
Dedi pun menceritakan bahwa sepatunya tersebut merupakan sepatu kenang-kenangan yang sudah lama dia gunakan.
"Ini adalah sepatu waktu saya wakil bupati, sekarang masih ada," kata Dedi.
Unggahan ini pun menuai beragam komentar dari netizen.
Sebelum menjadi Bupati Purwakarta, Dedi pernah menjadi Wakil Bupati Purwakarta di masa periode tahun 2003-2008.
Sehingga jika dihitung usia masa pakai sepatu yang dipakai Dedi ini dari tahun 2003, maka sepatu tersebut sudah dipakai Dedi selama 22 tahun.
Dia juga mengaku bahwa sepatunya memang terakhir kali sudah diperbaiki, namun kembali rusak.
"Kenapa sepatu saya patah begini? Beberapa waktu yang lalu saya jahit ke tukang sol sepatu Garut."
"Rupanya tukang jahitnya ngasih alasnya, ganti alas barunya jelek, jadi patah. Ini kenang-kenangan," ungkap Dedi.
Dia mengatakan bahwa dirinya memang kerap menyimpan sepatu lama.
Dedi mengaku tidak melulu main buang sepatu lama, karena dia yakin, suatu saat bisa dimanfaatkan lagi.
"Sepatu itu tidak boleh main buang aja, walaupun lama tetap harus disimpen dengan baik dan dirawat, suatu saat dia akan bermanfaat," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Sumber Uang Mahdum, Kades Terkaya Penghasilan Rp30 Juta per Hari, Pantes Bikin Dedi Mulyadi Heran, https://bangka.tribunnews.com/2025/02/24/sumber-uang-mahdum-kades-terkaya-penghasilan-rp30-juta-per-hari-pantes-bikin-dedi-mulyadi-heran?page=all#goog_rewarded.