KASUS PERTAMAX OPLOSAN - Kasus Pertamax oplosan Pertalite ternyata terungkap berawal dari keliuhan warga bahwa BBM Pertamina jelak.
KASUS PERTAMAX OPLOSAN - Kasus Pertamax oplosan Pertalite ternyata terungkap berawal dari keliuhan warga bahwa BBM Pertamina jelak. ( ekonomibisnis.com)

Dengan Bantuan Mesin Conveyor Belt, PELNI Dukung Pengolahan Limbah Kerang Hijau

28 Februari 2025 09:21 WIB

SonoraBangka.id - Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PT Pelayaran Nasional Indonesia (PT PELNI) memberikan dukungan nyata bagi masyarakat pesisir dengan menyerahkan bantuan mesin conveyor belt.

Bantuan ini diberikan kepada Kelompok Cangkring (Cangkang Kering) Kalibaru Timur, Cilincing, Jakarta Utara, sebagai upaya meningkatkan efektivitas pengelolaan limbah kerang hijau sekaligus memperbaiki kesejahteraan warga.

Acara serah terima yang digelar pada Kamis (27/02) ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Vice President Treasury dan TJSL PELNI Fauziah Ferryna, Deputi II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS RI Dr. Imdadun Rahmat, serta Direktur Pengumpulan Badan BAZNAS RI Faisal Qosim.

Selain itu, hadir pula perwakilan dari Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara, Pimpinan Bidang IV BAZNAS (BAZIS) Provinsi DKI Jakarta, serta tokoh masyarakat dan komunitas Cangkang Kering.

Kegiatan ini menjadi bukti sinergi antara PELNI dan mitra strategis dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Vice President Treasury dan TJSL PELNI, Fauziah Ferryna, menegaskan bahwa program ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam menjaga lingkungan serta memberdayakan masyarakat.

“Penyerahan mesin conveyor belt ini bukan sekadar bantuan alat, tetapi juga simbol komitmen kami untuk memberdayakan masyarakat dan melestarikan lingkungan,” ungkapnya.

Mesin conveyor belt yang diserahkan dirancang untuk mempercepat proses pengangkutan cangkang kerang hijau yang sebelumnya telah dibersihkan secara alami di laut.

Dengan kehadiran mesin ini, Kelompok Cangkring Kalibaru Timur diharapkan dapat lebih efisien dalam mengolah limbah tersebut, sekaligus mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem pesisir.

“Dengan kerja sama yang baik bersama Kelompok Cangkring Kalibaru Timur dan dukungan dari BAZNAS, kami berharap program ini dapat menjadi inspirasi bagi komunitas lain untuk turut berkontribusi dalam menjaga kebersihan laut dan pesisir,” tambah Fauziah.

Tak hanya memberikan alat, PELNI juga melengkapi program ini dengan pelatihan serta pendampingan berkelanjutan.

Pelatihan ini meliputi pengoperasian mesin, perawatan, serta strategi pengelolaan limbah yang lebih ramah lingkungan.

Program ini tidak hanya berfokus pada pemberian bantuan fisik, tetapi juga memastikan bahwa masyarakat mendapatkan keterampilan yang dapat digunakan dalam jangka panjang.

Dengan adanya sinergi antara perusahaan, komunitas, dan warga, diharapkan program ini dapat berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi lingkungan serta ekonomi masyarakat pesisir.

Sebagai perusahaan yang berkomitmen terhadap keberlanjutan, PELNI akan terus mengembangkan berbagai program TJSL yang berorientasi pada kesejahteraan sosial dan lingkungan.

Setiap program yang dijalankan selalu mengacu pada pilar Sustainable Development Goals (SDG’s) yang telah diadopsi oleh Kementerian BUMN dalam kebijakan TJSL seluruh perusahaan BUMN.

Nah, pilar tersebut meliputi aspek sosial, ekonomi, lingkungan, dan tata kelola hukum.

Artikel ini telah terbit di https://www.kabarbumn.com/rilis-bumn/115699163/pelni-dukung-pengolahan-limbah-kerang-hijau-dengan-bantuan-mesin-conveyor-belt?page=2

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.Selengkapnya

A member of
logo Asia ESG Positive Impact Consortium
Sumberwww.kabarbumn.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm