SonoraBangka.id - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tengah menjadi sorotan karena video monolognya yang membicarakan bonus demografi mendapatkan 108 ribu lebih dislike. Hingga Rabu (23/4/2025) pukul 13.35 WIB, video monolog Gibran itu telah ditonton sebanyak 867.319 kali.
Jumlah like untuk video tersebut mencapai 44 ribu. Sedangkan jumlah dislike sebanyak 108.157, jika dilihat dari situs untuk melihat jumlah like dan dislike sebuah video.
Tentu angka tersebut berbanding terbalik dengan perolehan suaranya pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 yang dipilih oleh mayoritas masyarakat Indonesia. Gibran yang menjadi pasangan dari Prabowo Subianto mendapatkan perolehan suara sebanyak 58,59 persen atau 96.214.691 pemilih.
Menanggapi monolog tersebut, pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno memandang bahwa Gibran ingin tetap mendapatkan sorotan agar tetap eksis.
Namun ia menilai bahwa hal tersebut memang tidak mudah, mengingat persepsi publik terhadap Gibran selalu mengundang reaksi negatif.
"Memang tidak gampang jadi Gibran ngomong salah, tidak ngomong pun jadi salah tapi secara prinsip ini kan sebagai upaya untuk menciptakan bagaimana membentuk politik itu terus pada Gibran," ujar Adi, Selasa (2/4/2025).
Tingginya jumlah dislike di video monolog Gibran menunjukkan bahwa sentimen negatif masih melekat pada putra sulung Joko Widodo (Jokowi) itu.
Kendati demikian, dalam politik Gibran dinilainya sukses mencuri perhatian publik, meskipun jumlah ketidaksukaannya masih tinggi.
"Hampir di semua platform yang meng-upload dan mengunggah video Gibran itu sentimennya negatif tapi dalam politik nggak boleh menyerah, artinya Gibran itu secara tidak langsung sudah mampu mencuri perhatian publik untuk terus membicarakan Gibran sebagai orang yang, ya ini adalah barang politik," kata Adi.
Prabowo Tidak Baper