Find Us On Social Media :
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang, Eddy Supriadi (SonoraBangka.ID/ Zulhaidir)

Sebelum Masa Transisi KBM Tatap Muka Digelar, Dindikbud Pangkalpinang Akan Cek Kesiapan Sekolah

Yudi Wahyono Rabu, 9 September 2020 | 09:55 WIB

SonoraBangka.ID - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang mengeluarkan surat pemberitahuan kepada sekolah-sekolah yang sudah menggelar pembelajaran tatap muka di sekolah untuk kembali menerapkan Belajar Dari Rumah secara online.

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang, Eddy Supriadi menyebut, hal itu dilakukan karena pihaknya akan terlebih dahulu melakukan pengecekan terkait kesiapan sekolah dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Mungkin mereka itu masa uji coba aja, ada yang mengusulkan, mereka mungkin simulasi dulu, tapi yang jelas belum ada keputusan dari kita," kata Eddy.

Eddy menambahkan, ada sejumlah sekolah yang mengusulkan uji coba pembelajaran tatap muka.

Namun, ia menegaskan bahwa pihaknya masih belum memberi izin untuk melaksanakan masa transisi dan akan melakukan pengecekan dulu dengan pihak-pihak terkait mengenai kesiapan sekolah dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Kalau sampai sekarang mereka itu misalnya seminggu sekali, jadi belum secara permanen untuk membuka, masa transisinya belum kita izinkan," ungkap Eddy.

Lebih lanjut Eddy menuturkan, pihaknya masih terus mengkaji dan mempertimbangkan untuk memberi izin sekolah mana yang sudah memenuhi persyaratan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah sesuai prosedur protokol kesehatan.

"Ini lagi kita kaji, kita pertimbangkan usulannya, misalnya dengan melampirkan kesepakatan orang tua, menerapkan sistem protokol kesehatannya, baru mendapatkan izin dari kita." terang Eddy.

 Baca Juga: Wabup Bangka Salurkan Bantuan Seribu Berkah Ke Masyarakat Yang Membutuhkan

Menurutnya, jika seluruh SMP/MTs di Pangkalpinang sudah siap pada akhir September ini, maka masa transisi pembelajaran tatap muka pun bisa dilaksanakan tanpa harus menunggu sampai Oktober 2020.

"Sebelum Oktober bisa kalau semua sekolah sudah siap. Oktober itu kan paling lamanya. Kita akan cek dahulu sekolah, apa kekurangannya. Kita akan ajak juga pihak dari dinkes dan tim Satgas Covid-19," kata Eddy.