Merebaknya virus corona di Indonesia mengakibatkan kerugian bagi banyak orang. Pasalnya, untuk menanggulangi penyebaran Covid-19 Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah terus mengimbau masyarakat untuk melakukan phyisical distancing dengan bekerja, beribadah hingga belajar di rumah.
Sejumlah event yang menimbulkan kerumunan terpaksa dibatalkan, karena imbauan Pemerintah Pusat tersebut. Dalam hal ini, Bukan hanya event organizer (EO) saja yang merugi, namun sederet musisi yang telah diundang ke event pun turut merugi karena batal manggung.
The Groove, salah satu grup musik tanah air harus rela membatalkan lima event mereka. Lima event yang dibatalkan itu rata-rata ditunda hingga hingga situasi benar-benar kondusif, hingga ada pula yang benar-benar dibatalkan.
“Kalau dari pengumuman untuk bekerja di rumah sekitar 5 Maret 2020 ada lima manggung yang cancel postpone (menunda) dan cancel begitu saja ketika enggak masuk timeline client,” ujar Marcom Direktur, Alditama kepada Kompas.com, Rabu (1/4/2020).
Alditama mengaku dari lima event yang dibatalkan, pihaknya telah merugi hampir ratusan juta.
Diakuinya pemasukan seluruh tim produksi hingga anggota grup The Groove hanya dari uang kas yang selama ini dikumpulkannya setiap manggung.
“Pemasukan saat ini kita ada uang kas, makanya kita mengandalkan uang kas. Uang kas kita juga lumayan. Oh iya, ini juga ngasih santunan ke beberapa tim produksi.
Kemaren kita dapat royalti dari beberapa album yang lama sama seni musik, cuma jumlahnya enggak seberapa. Tapi bisa tambahin uang kas,” kata Alditama.
Ia mengatakan, mengandalkan tabungan dari fee atau bayaran manggung adalah salah satu tips bagi pekerja event atau musisi di dalam situasi sulit seperti kondisi pandemi seperti ini.
Sehingga bisa tetap survive menjalani hari-hari seperti biasanya meski tak ada lagi pemasukan yang datang.
“Ini penting bahwa masa-masanya musisi atau pekerja event yang ngalami masa masa epic-nya bisa buat nabung, jadi berasanya buat sekarang nih.
Beberapa personel kita pun punya tabungan, kita menyisihkan tabungan, jadi kita bisa survive," kata Alditama. "Tapi pastinya enggak akan bisa lama. Itu juga tiga sampai empat atau tiga bulan ke depan,” tambah dia.
Meski saat ini banyak musisi yang beralih tampil menggunakan akun Youtube, Alditama mengakui The Groove belum terlalu aktif di Youtube. Biasanya mereka mengandalkan acara manggung off-air di sejumlah event.
Meski demikian, ia tak mempermasalah hal tersebut. Sebab dengan pandemi ini para musisi dilatih untuk lebih kreatif dengan berbagai risiko yang ditempuh. “Kita dipaksa lebih kreatif dari yang biasanya, enggak ngandelin event off-air,” kata Alditama.
Alditama mengaku, pihak manajemennya kini mulai banyak berdiskusi dengan berbagai penyelenggara acara atau EO, hal apa yang bisa dilakukan grup musik bergenre acid jazz ini untuk bisa mendapatkan pemasukan.
“Kita lagi discuss hal apa, pekerjaan apa yang bisa kita lakukan. Walaupun income tak sebanyak off-air, tetap dapat uang dan kreativitas tetap terjaga,” kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Akibat Covid-19, The Groove Kehilangan Event dan Belajar Untuk Lebih Kreatif", https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/01/11364001/akibat-covid-19-the-groove-kehilangan-event-dan-belajar-untuk-lebih.