Ilustrasi
Ilustrasi ( Kompas)

Benarkah Orang Dilarang Minum Kopi Setelah Minum Obat, Atau Habis Minum Obat Lalu Minum Kopi? Berikut Penjelasannya

16 Juni 2020 14:41 WIB

SONORABANGKA.ID - Kopi dan obat-obatan  dikenal sebagai dua zat yang tidak bisa disandingkan. Banyak peminum kopi khawatir rutinitasnya terganggu pada  saat punya kewajiban untuk minum obat. Lalu benarkah orang dilarang minum kopi setelah minum obat, atau habis minum obat lalu minum kopi?

Melansir dari  MedNews, minuman berkafein seperti kopi, teh, soda, minuman berenergi dapat merangsang reaksi tertentu di dalam tubuh. Studi menyebutka , kopi dapat mengurangi tingkat penyerapan beberapa jenis obat sampai 60 persen. Terutama jenis obat tiroid dan osteoporosis, seperti levothyroxine dan fosamax. Sebagian besar obat diformulasikan dengan bahan kimia tertentu dan juga dirancang agar bisa melepaskan zat tertentu secara bertahap.

Kadar keasaman dalam kafein dapat memengaruhi pelepasan zat tersebut, sehingga efektivitas obat-obatan tertentu bisa terganggu. Selain itu, minuman berkafein seperti kopi punya sifat diuretik dan stimulan laiknya beberapa jenis obat. Habis minum obat lalu minum kopi, atau minum kopi setelah minum obat bisa menyebabkan efek yang lebih kuat. Misalkan, Anda minum obat sakit kepala bersamaan dengan minum kopi, efeknya bisa membuat jantung berdetak lebih cepat.

Salah satu momok efek samping minum kopi bersama obat-obatan adalah merusak organ dan membahayakan kesehatan. Ketakutan ini bukannya tidak berdasar. Namun, tidak sepenuhnya tepat karena tergantung jenis obatnya. Berikut beberapa efek samping minum kopi berdekatan waktunya dengan beberapa jenis obat:

Minum kopi dan minum obat jenis asetaminofen dapat menyebabkan kerusakan hati. Minum kopi dan minum obat jenis anagrelide bisa memicu pembengkakan, tekanan darah rendah naik, peningkatan denyut jantung, dan detak jantung yang tidak teratur. Minum kopi dan obat jenis ciprofloxacin bisa menyebabkan sakit kepala, insomnia, dan tekanan darah tinggi. Minum kopi dan obat jenis enoxacin dapat menyebabkan gejala overdosis obat-obatan. Minum kopi dan obat jenis theophilin menimbulkan efek samping mual, tremor, muntah, insomnia, dan kejang-kejang.

Jika dokter meresepkan obat antibiotik, Anda perlu memperhatikan konsumsi kafein seperti kopi, teh, soda, dll. Melansir Live Strong, terdapat beragam jenis antibiotik untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri. Setiap antibiotik punya respons yang beragam pada kafein. Salah satunya, membuat efek kafein jadi lebih kuat. Antibiotik tertentu dapat menghambat kemampuan tubuh mencerna kafein.

Akibatnya, minum kopi berdekatan waktunya dengan minum obat antibiotik bisa menyebabkan seseorang mengalami gugup, jantung berdetak kencang, dan susah tidur. Sebelum memutuskan untuk minum kopi atau tidak saat mengonsumsi obat-obatan, Anda wajib berkonsultasi ke dokter. Dokter kemungkinan bisa merekomendasikan dosis kopi dan waktu yang tepat untuk minum kopi saat Anda menjalani terapi dengan obat-obatan tertentu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bolehkah Minum Kopi Setelah atau Sebelum Minum Obat?", https://health.kompas.com/read/2020/06/14/180600668/bolehkah-minum-kopi-setelah-atau-sebelum-minum-obat-?page=all#page2.

Sumberkompas
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm